Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau progres pembangunan Jembatan Otista di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) Kota Bogor pada Minggu, 12 November 2023.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina beserta jajaran, Bima Arya sempat naik ke atas balok girder yang sudah terpasang melihat progres pembangunan.
Bima Arya mengatakan, saat ini proyek pembangunan Jembatan Otista Kota Bogor sudah mencapai 87 persen.
“Artinya 25 hari lagi jembatan ini tuntas, dan bisa dilintasi warga. Pemasangan balok girder yang jadi salah satu tahapan paling krusial sudah dilewati dengan lancar, saat ini sudah mulai pembesian dan pengecoran jembatan,” kata Bima Arya.
Wali Kota Bogor berharap pengerjaan proyek terus diberikan kelancaran dan para pekerja diberikan kesehatan.
Target Pembangunan
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengatakan, pada progres ke 87 persen ini pengerjaan proyek Jembatan Otista sudah masuk di minggu ke 30.
“Tahapannya itu kita baru selesai untuk pemasangan delapan balok girder jembatan. Saat ini kita sudah mulai pengecoran jembatan, kemudian ada pembesian juga berjalan, target untuk pengecoran itu di 10 hari,” jelas Rena.
Pada waktu yang bersamaan juga akan dilakukan pembongkaran alat launcher gantry atau alat pemasang balok girder yang diperkirakan selesai pada 15 November 2023.
“Nah, pekerjaan lainnya yang sedang dilaksanakan adalah untuk penyelesaian trotoar. Ada lima segmen, sisi Kecamatan Bogor Timur ada tiga segmen, di Kecamatan Bogor Tengah ada dua segmen. Di sini (Kecamatan Bogor Timur sudah selesai dua segmen tinggal satu segmen lagi yang di Baranangsiang ini,” ujarnya.
Selanjutnya tahapan yang dilakukan ada pengurugan dan pengerasan jalan setelah pengecoran dan pengerasan rampung.
Dalam waktu 25 hari ke depan ini lanjut Rena, hal yang menjadi krusial adalah dalam proses pengurugan jembatan mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan.
Meski demikian pihaknya optimis pengerjaan jembatan akan selesai tepat waktu.
“Iya, jadi sekitar 25 hari ke depan itu yang menjadi kritis itu pengurugannya, karena kan memang ini musim hujan sehingga kita pilih tidak menggunakan tanah tetapi menggunakan batu dan pasir lebih cepat dan tidak akan longsor,” katanya.(Ibnu Galansa)