Bogordaily.net – Pernikahan viral bocah SD 10 tahun di Madura viral dan menghenohkan publik, pernikahan ini barangkali menjadi salah satu yang terheboh ini yang menarik untuk diulas.
Pernikahan anak di bawah umur selalu menjadi topik yang kontroversial dan mendalam.
Media sosial belakangan ini dihebohkan oleh sebuah pernikahan yang sangat tidak biasa, yaitu pernikahan sepasang bocah di Madura.
Umumnya, pernikahan dianggap sah ketika seseorang mencapai usia 19 tahun.
Namun, pasangan pengantin kali ini masih terbilang sangat muda, bahkan belum lulus SD.
Prosesi Pernikahan yang Mengejutkan
Video pernikahan tersebut pertama kali diunggah di platform TikTok oleh akun @karehestohh.
Video ini menampilkan seorang bocah perempuan berhijab yang didampingi oleh seorang bocah laki-laki berpeci dan mengenakan sarung hitam.
Mereka terlihat tengah menjamu tamu di acara pernikahan mereka. Dalam video tersebut, kedua pengantin muda ini kompak berdiri di teras rumah, membawa karangan uang sebagai mahar pernikahan.
Keterangan di video tersebut berbunyi, “Daripada melakukan yang aneh-aneh, lebih baik menikah.”
Reaksi Netizen yang Kontroversial
Tidak heran bahwa pernikahan viral bocah 10 tahun di Madura ini mengundang banyak kontroversi dari netizen.
Banyak dari mereka menyoroti sikap orang tua yang memberikan izin kepada kedua bocah SD ini untuk melangsungkan pernikahan.
Beberapa menduga bahwa biaya hidup pasangan bocah ini masih ditanggung oleh orang tua mereka.
Namun, mayoritas warganet tetap terkejut dengan keputusan orang tua untuk mengizinkan pernikahan ini.
Pandangan Terkait Pernikahan Dini
Sebuah penelitian berjudul “Budaya Pernikahan Dini terhadap Kesetaraan Gender Masyarakat Madura” mengungkapkan bahwa Madura masih menjaga erat budaya pernikahan dini yang telah menjadi hukum adat.
Di beberapa daerah, seperti dusun Jambu Monyet, Lenteng Barat, Sumenep, pernikahan dini menjadi sebuah fenomena yang melibatkan berbagai proses, termasuk perjodohan anak sejak kecil, praktik jampi-jampi, dan manipulasi usia pernikahan.
Pandangan Netizen Terkait Tradisi Madura
Pandangan netizen terhadap pernikahan ini sangat bervariasi. Ada yang memahami tradisi orang Madura yang menjodohkan anak sejak dini, sementara yang lain mengkritik pernikahan bocah tersebut karena mereka belum mencapai usia yang cukup matang.
Beberapa netizen juga mempertanyakan visi dan misi orang tua yang memutuskan untuk menikahkan anak-anak tersebut.
Kesimpulan
Pernikahan viral bocah SD 10 tahun di Madura telah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mengangkat isu tentang tradisi pernikahan dini yang masih berlangsung di beberapa daerah di Indonesia.
Diskusi tentang pernikahan di usia muda ini tidak hanya melibatkan aspek budaya dan adat, tetapi juga pertimbangan tentang kesejahteraan dan perkembangan anak-anak yang menikah dalam usia yang sangat dini.***