Thursday, 2 May 2024
HomeViralPernikahan Viral Bocah SD 10 Tahun di Madura yang Memicu Perdebatan

Pernikahan Viral Bocah SD 10 Tahun di Madura yang Memicu Perdebatan

Bogordaily.net – Pernikahan bocah SD 10 tahun di Madura dan menghenohkan publik, pernikahan ini barangkali menjadi salah satu yang terheboh ini yang menarik untuk diulas.

Pernikahan anak di bawah umur selalu menjadi topik yang kontroversial dan mendalam.

Media sosial belakangan ini dihebohkan oleh sebuah pernikahan yang sangat tidak biasa, yaitu pernikahan sepasang bocah di Madura.

Umumnya, pernikahan dianggap sah ketika seseorang mencapai usia 19 tahun.

Namun, pasangan pengantin kali ini masih terbilang sangat muda, bahkan belum lulus SD.

Prosesi Pernikahan yang Mengejutkan

Video pernikahan tersebut pertama kali diunggah di platform TikTok oleh akun @karehestohh.

Video ini menampilkan seorang bocah perempuan berhijab yang didampingi oleh seorang bocah laki-laki berpeci dan mengenakan sarung hitam.

Mereka terlihat tengah menjamu tamu di acara pernikahan mereka. Dalam video tersebut, kedua pengantin muda ini kompak berdiri di teras rumah, membawa karangan uang sebagai mahar pernikahan.

Keterangan di video tersebut berbunyi, “Daripada melakukan yang aneh-aneh, lebih baik menikah.”

Reaksi Netizen yang Kontroversial

Tidak heran bahwa pernikahan bocah 10 tahun di Madura ini mengundang banyak kontroversi dari netizen.

Banyak dari mereka menyoroti sikap orang tua yang memberikan izin kepada kedua bocah SD ini untuk melangsungkan pernikahan.

Beberapa menduga bahwa biaya hidup pasangan bocah ini masih ditanggung oleh orang tua mereka.

Namun, mayoritas warganet tetap terkejut dengan keputusan orang tua untuk mengizinkan pernikahan ini.

Pandangan Terkait

Sebuah penelitian berjudul “Budaya terhadap Kesetaraan Gender Masyarakat Madura” mengungkapkan bahwa Madura masih menjaga erat budaya yang telah menjadi hukum adat.

Di beberapa daerah, seperti dusun Jambu Monyet, Lenteng Barat, Sumenep, menjadi sebuah fenomena yang melibatkan berbagai proses, termasuk perjodohan anak sejak kecil, praktik jampi-jampi, dan manipulasi usia pernikahan.

Pandangan Netizen Terkait Tradisi Madura

Pandangan netizen terhadap pernikahan ini sangat bervariasi. Ada yang memahami tradisi orang Madura yang menjodohkan anak sejak dini, sementara yang lain mengkritik pernikahan bocah tersebut karena mereka belum mencapai usia yang cukup matang.

Beberapa netizen juga mempertanyakan visi dan misi orang tua yang memutuskan untuk menikahkan anak-anak tersebut.

Kesimpulan

Pernikahan bocah SD 10 tahun di Madura telah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mengangkat isu tentang tradisi yang masih berlangsung di beberapa daerah di Indonesia.

Diskusi tentang pernikahan di usia muda ini tidak hanya melibatkan aspek budaya dan adat, tetapi juga pertimbangan tentang kesejahteraan dan perkembangan anak-anak yang menikah dalam usia yang sangat dini.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here