Bogordaily.net – Ribuan peserta mengikuti Youth Edulife Skill (YES) yang diselenggarakan selama dua hari, melalui online dan offline di Bogor. Acara digelar mulai Rabu hingga Kamis, 29 -30 November 2023. Dalam pelaksanaan secara offline dilaksanakan di Hotel Pajajaran Bogor.
Youth Edulife Skill (YES) yang dilaksanakan di Bogor sebagai upaya kontribusi terhadap pengembangan potensi pemuda. Adapun tema pelatihan yang diangkat adalah “Kemandirian Ekonomi Daerah Bagi Pemuda”.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 Sobat Pora yang hadir secara langsung dan 1.100 peserta yang hadir melalui zoom dan 922 orang mengikuti melalui siaran langsung melalui kanal Youtube Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda.
Acara ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya seperti Staf Khusus Kemenpora Hasintya Saraswati, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Sofyan Sjaf, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bogor Asnan AP.
Selain itu hadir pula CEO PT Sarirasa Pangan Indonesia Nurul Ihsani. Lalu ada Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Eripson Mangasi HS. Serta CEO Bepahkupi Maulana Wiga.
Asisten Deputi Potensi dan Kemandirian Pemuda Kemenpora Tri Winarno mengatakan pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan para pemuda agar mampu dan paham dalam menggali potensi ekonomi lokal secara mandiri di wilayahnya masing-masing.
“Kemandirian ekonomi di daerah sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi kesenjangan antara kota dan desa. Oleh karenanya, pemuda dituntut memiliki pemahaman mengenai potensi ekonomi lokalnya,” kata Tri Wanarno.
Kembangkan Ide Kewirausahaan
Ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para pemuda mulai mendapat pencerahan dalam mengidentifikasi peluang yang ada untuk mengembangkan ide kewirausahaan yang akan menjadi solusi inovatif bagi pengembangan ekonomi lokal.
Selanjutnya, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh melalui daring secara langsung membuka pelatihan Youth Edulife Skill (YES).
Menurutnya, Indonesia memiliki bonus demografi yang dapat menjadi kekuatan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Syaratnya pemuda harus berdaya secara pendidikan, partisipasi, sosial, budaya, ekonomi serta mampu membangun inklusivitas diantara keragaman yang ada.
“Kata kuncinya yaitu pemuda yang kreatif, inovatif, sebagai pelopor dan pioneer di lingkungannya. Namun lebih penting mereka mampu menjadi agen perubahan sosial yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2009, sebagai bagian integral pemuda,” ujarnya.
“Secara historis perubahan di dunia, dilaksanakan oleh pemuda. apabila kita ingin memastikan pemuda kita sukses di Indonesia Emas, maka kita harus berkaca pada pemuda saat ini,” tambahnya.
Ia mengatakan, pemuda saat ini akan menjadi tulang punggung kepemimpinan di masa mendatang. Oleh karenanya, pelatihan semacam ini bisa menjadikan pemuda sebagai agen perubahan yang menciptakan kemandirian ekonomi.
Serta mewujudkan kedaulatan bangsa. Caranya dengan terus berkolaborasi, bersinergi dan integritas. Karena kemandirian ekonomi akan menentukan kemandirian dan kedaulatan Indonesia sebagai bangsa.
“Itulah elemen terpenting untuk menjadi bangsa yang mandiri, berdaulat serta mandiri secara ekonomi,” ujar Asrorun Niam.(Albin Pandita)