Bogordaily.net– Tim KKN UBY Posko 1 mengadakan kegiatan sosialisasi pengolahan kesuburan tanah dan pemanfaatan pupuk pada 3 November 2023. Acara berlangsung sejak pukul 14.00 sampai 16.00 WIB di rumah kepala desa Paras, Boyolali.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada kader PKK Desa Paras terkait proses pengolahan tanah dan pemanfaatan pupuk.
Kegiatan dihadiri oleh seluruh kader PKK Induk Desa Paras, kepala dusun, dan dosen pembimbing lapangan.
Adapun pemateri pada kegiatan ini Jujuk Juhariah, S,Pd, M.Sc selaku dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Boyolali.
Dalam kegiatan tersebut Kepala Dusun Paras Entartho menilai kegiatan sosialisasi sangat bermanfaat bagi kader PKK Desa Paras.
Entartho juga menekankan kegiatan ini tak hanya sebagai formalitas untuk mendapatkan nilai saja, melainkan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Kemudian, Dwi Imroatus Sholikah, S.H, M.H. selaku dosen pendamping lapangan menambahkan kegiatan ini dilatarbelakangi atas kurangnya pemahaman masyarakat Desa Paras terkait pengolahan kesuburan tanah. Akibatnya tanaman yang ada di kebun gizi kurang subur dan tidak tumbuh maksimal.
Dalam pemaparannya, Jujuk Juhariah menyampaikan bahwa poin utama dalam mengolah tanah adalah memastikan kondisi tanah apakah bernutrisi atau tidak, agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal.
“Jika tanahnya saja tidak mendukung, bagaimana tanaman bisa tumbuh dengan baik?” ujarnya.
Singkatnya langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menggemburkan tanah. Teknik yang tepat untuk menggemburkan tanah melalui beberapa tahapan, seperti menambahkan pupuk kandang di lapisan bawah.
Lalu menambahkan pupuk Phonska di atasnya, tutup dengan tanah lagi. Seminggu kemudian baru ditutup dengan mulsa. Selanjutnya tanah sudah siap untuk ditanami. Selain itu, agar tanaman tumbuh optimal dapat dilakukan dengan pemberian nutrisi secara teratur dan jangan sampai telat.
“Apa yang kita tuai (panen) sesuai dengan nutrisi yang kita berikan,” paparnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh kader PKK Desa Paras. Terbukti saat sesi diskusi dan tanya jawab, kader PKK Desa Paras saling berebut untuk berdiskusi terkait permasalahan yang ada di kebun gizi dan bagaimana penyelesaiannya.
Dapat disimpulkan tanaman yang berada di kebun gizi kekurangan nutrisi sehingga perlu dilakukan pemupukan. Baik menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Selain itu, beberapa tanaman yang sudah kuning harus dicabut karena sudah terinfeksi oleh hama.
Kegiatan ditutup dengan pemberian doorprize bagi penanya terbaik versi panitia. Kegiatan ini merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Dharma Pengabdian kepada masyarakat.
“Tentunya dengan adanya kegiatan ini mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmunya secara langsung untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Semoga kegiatan ini terus berlajut ke bidang-bidang lainnya,” ujar Nuril selaku Ketua Kelompok KKN Posko 1.***
Penulis:
Silvina Nur Anisa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Boyolali, Jawa Tengah