Bogordaily.net – Bonni Sofianto aktivis sosial dan relawan Komisi Penanggulangan HIV, mengungkapkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 tentang angka pengangguran dan upaya mengentaskannya.
Bonni Sofianto menjelaskan upaya pemerintah dan langkah yang harus terus dilakukan untuk mendorong pengentasan pengangguran yang menjadi masalah klasik di berbagai daerah.
Dalam catatan BPS bahwa Kota Bogor ada di puncak Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat dengan angka mencapai 10,78%.
Meskipun angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya, yakni 11,79% pada 2021.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor tak tinggal diam, berupaya meredakan dampak tingginya pengangguran melalui pengembangan infrastruktur.
Investasi signifikan dilakukan dalam sektor transportasi dan pusat perdagangan, dengan harapan menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Membekali Pencari Kerja
Program pelatihan dan bimbingan kerja menjadi strategi lain Pemerintah Kota Bogor.
Mereka, kata Bonni, menekankan peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi pencari kerja, mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan sesuai kompetensi.
UKM Sebagai Mesin Pencipta Peluang
Melihat ke depan, pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diidentifikasi sebagai solusi terkini.
Program pemberdayaan UKM diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sektor formal.
“Dengan berfokus pada pengembangan UKM, diharapkan terjadi perubahan positif dalam ekonomi Kota Bogor,” ujarnya.
Selain menciptakan peluang kerja, langkah ini dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.***
Muantap… Tp di lapangan berbeda pak.. sebagian UKM di rumahkan.. dan pasar tradisional pun yang menjadi titik UKM .. sepertinya sudah berbeda