Monday, 29 April 2024
HomeNasionalHadiri Upgrading MWC dan PRNU di Cianjur, H. Nuruzzaman: NU Dilahirkan untuk...

Hadiri Upgrading MWC dan PRNU di Cianjur, H. Nuruzzaman: NU Dilahirkan untuk Kepentingan Internasional

Bogordaily.net – Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi keynote speaker dalam acara Upgrading Tata Kelola Perkumpulan bagi Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) tingkat kecamatan dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) tingkat desa/kelurahan di Aula Rapat Pondok Pesantren Al-Ittihad, Jalan Raya Cianjur-Bandung, Rawabango, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jum'at, 1 Desember 2023.

Diketahui, bahwa kegiatan upgrading ini diikuti oleh ratusan peserta dari 6 MWC yaitu Kecamatan Gekbrong, Warung Kondang, Cilaku, Cugenang, Pacet, dan Sukaresmi serta puluhan Ranting tingkat desa dari enam kecamatan tersebut.

Dalam kesempatan yang baik itu, selain Wakil Bendahara PBNU yang juga Staffsus Menteri Agama, H. Nuruzzaman, hadir juga Wakil Ketua PWNU Jawa Barat, KH Dasuki, jajaran pengurus Tanfidziyah dan Syuriyah PCNU Cianjur, Kepala Kemenag Cianjur, lembaga, dan badan otonom serta tamu undangan lainnya.

Baca juga : BCL Pesan Liang Lahat di Samping Makam Suaminya

Wakil Bendahara PBNU, Dr. H. Mohammad Nuruzzaman, akrab dengan sapaan Gus Nuruzzaman mengatakan, bahwa sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia dan dunia, dalam fakta sejarahnya Nahdlatul Ulama () dilahirkan tidak hanya untuk kepentingan Nasional, tetapi juga untuk dunia Internasional.

“Dengan potensi besar yang dimiliki tersebut, hingga kini terus mampu meningkatkan kontribusinya hingga tingkat global, khususnya untuk mengatasi berbagai konflik yang terjadi. Artinya banyak pihak yang menaruh harapan besar terhadap peran di tingkat global yang sekarang ini memerlukan gagasan dan pikiran-pikiran jernih untuk membenahi berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Selain memiliki ulama dan cendekiawan kelas dunia, lanjut Gus Nuruzzaman, juga memiliki banyak jaringan profesional dan kelas menengah, baik dari kalangan pengusaha maupun dari profesi yang lain.

Ia menyebut juga memiliki jaringan internasional, dengan banyaknya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di berbagai negara.

“Oleh sebab itu, mampu berkontribusi lebih besar untuk merawat dan membangun peradaban dunia. sekarang siap untuk memberi solusi lebih besar di tingkat global. NU siap menjadi organisasi milik umat, milik bangsa, hingga menjadi milik dunia,” tegasnya menuturkan dengan detail dan gamblang.

Namun demikian, Gus Nuruzzaman mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi NU saat ini adalah bagaimana mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki tersebut dengan menkonversi potensi yang dimiliki itu menjadi kekuatan riil yang terintegrasi, terkoordinasi, dan terkonsolidasi dengan baik.

“Saya harap melalui upgrading MWC dan PRNU ini segala kekuatan dan potensi besar NU dapat menjadi lokomotif gerakan perbaikan di semua aspek kehidupan. Artinya potensi NU jangan hanya menjadi kekuatan yang terkumpul, tetapi tidak memberikan dampak dinamika terhadap perbaikan-perbaikan, kita harus menjadi kekuatan lokomotif penggerak di berbagai sektor,” urainya.

Di samping itu, dirinya secara khusus meminta para pengurus NU baik di PCNU, MWC NU, dan PRNU agar juga berfungsi sebagai kader penggerak, laksana dinamo yang dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat dan bangsa. Menurutnya, hal ini agar seluruh jaringan NU dapat bergerak di semua tingkatan.

“Arti dari Nahdlatul Ulama itu kan adalah kebangkitan ulama. Kalau tidak terjadi gerakan itu bukan NU lagi namanya, tapi Sukutul Ulama atau diamnya ulama,” imbuhnya tegas.

Lebih jauh, ia memaparkan bahwa konflik global sekarang ini belum dapat diselesaikan dengan cara politik dan militer.

Untuk itu, ia menyebut agar dalam kontribusinya, NU membawa pendekatan kemanusiaan berlandaskan persaudaraan (ukhuwah).

Baca juga : Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Horor Malam Para Jahanam

“Ukhuwah yang sudah kita miliki yaitu ukhuwah Wathaniyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah Insaniyah, bisa menjadi rool model bagaimana membangun dunia yang damai, dunia yang baru, yang lebih damai, yang lebih sejahtera, dan lebih mengedepanpan persatuan,” paparnya.

Terakhir, pria asal Kabupaten Cirebon Jawa Barat tersebut berpesan, NU harus terus memegang teguh khittah Annahdliyyah sebagai organisasi perbaikan dalam setiap langkahnya saat ini dan ke depannya.

“NU adalah gerakan ulama dalam memperbaiki umat, baik menyangkut masalah keagamaan maupun masalah kemasyarakatan. Kemasyarakatan tentu menyangkut persoalan ekonomi, budaya, politik, dan semua aspek kemasyarakatan,” tandasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here