Bogordaily.net – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Himpunan Mahasiswa (HIMA) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar Seminar Nasional Literasi Media dan Tahun Politik di Aula Fakultas Agama Islam, UIKA Bogor, Sabtu 2 Desember 2023.
Dalam seminar ini dihadiri langsung oleh pemateri yakni Dr. Asep Gunawan M.Ag, selaku Kaprodi KPI UIKA, Subroto SH. M.Si selaku Direktur Pelaksana Republika, dan Yama Pradana Sumbodo, M.IKom, selaku Ex-Reporter Trans 7. Turut diikui oleh puluhan Mahasiswa KPI baik dari dalam kampus UIKA Bogor maupun luar kampus.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIKA Bogor, Dr. Asep Gunawan M.Ag mengatakan, dalam seminar kali ini mengambil tema yang sangat menarik, dengan konteks komunikasi islam dan juga konteks menjalang politik tahun 2024.
Baca juga : BCL Pesan Liang Lahat di Samping Makam Suaminya
“Literasi media itu adalah salah satu diantara salah satu strategi atau cara bagaimana orang bisa melek dalam menggunakan media, memahami media, analisis media, merepresikan media. Sehingga kemudian mereka paham terkait berbagai konten yang dihadirkan oleh media,” kata Dr Asep Gunawan kepada Bogordaily.net usai acara, Sabtu 2 Desember 2023.
Peran Media
Menurutnya, saat ini media telah mengalami pergeseran melalui to educate bagaimana mengedukasi, menjadi to entertain bagaimana menghibur. Serta media dapat mempengaruhi kognisi seseorang, memotivasi seseorang dan juga mempengaruhi aksi seseorang.
“Inilah yang menarik minat politisi saat ini dan media sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat jejaringnya yang luar biasa, sehingga efektivitas komunikasi masa yang melakukan oleh media sosial itu langsung kena kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan, bagaimana kemasan yang disampaikan dalam seminar dapat dipahami oleh masyarakat terutama oleh Mahasiswa KPI UIKA dan luar kampus. Sehingga, mereka melek bukan untuk kepentingan sendiri namun untuk kepentingan masyarakat.
Sebab bagaimana pun, yang namanya politisi itu mereka akan berputar dalam lingkaran interaksionisme simbolik, yaitu kepentingan politik satu ke kepentingan politik lainya.
“Tujuanya adalah bagaimana agar mereka bisa mempengaruhi persepsi dan opini masyarakat yang ujung-ujungnya dapat memilih mereka,” ujarnya.
Dr Asep menambahkan, seminar nasional literasi media dalam politik ini menjadi kontekstual untuk menjadi bahan kajian awal bagi para mahasiswa terutama Mahasiswa KPI. Tentunya untuk terus digali lebih lanjut agar mereka punya integritas, kualitas literasi media yang sangat kuat, bisa untuk dirinya dan juga untuk yang lainya.
“Intinya mereka harus lebih giat memposisikan diri sebagai Mahasiswa KPI, salah satunya adalah dituntut mereka memiliki kompetensi yang berkaitan dengan perspektif komunikasi politik, bukan hanya konteks politik namun dalam konteks lainya,” imbuhnya.
Baca juga : Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Horor Malam Para Jahanam
Dr Asep berharap, mudah mudahan dengan adanya kegiatans seminar tersebut para Mahasiswa menjadi paham posisi mereka sebagai anak KPI, bukan hanya mengembangkan ilmu komunikasi dan broadcasting dalam konteks yang sempit. Tetapi juga bisa diluaskan bahwa, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) bisa masuk kemanapun.
“Mudah mudahan jadi tahap awal, dan tahap selanjutnya untuk lebih mencapai hal yang luar biasa dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam,” ungkap Dr Asep.(Albin Pandita)