Saturday, 12 October 2024
HomePolitikIsi Lengkap Pidato Politik Prabowo di SICC Bogor: Soal Gibran hingga Hasil...

Isi Lengkap Pidato Politik Prabowo di SICC Bogor: Soal Gibran hingga Hasil Pemilu 2024

Bogordaily.net – Capres RI Nomor 2 Prabowo Subianto hadir memberikan orasi politik di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu, 10 Desember 2023.

Prabowo memberikan pidato politik dalam mengisi jadwal kampanyenya di SICC, Kabupaten Bogor. Di hadapan 5.000 lebih massa pendukung dari sembilan partai politik pengusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo menyampaikan sejumlah hal.

Hadir relawan, simpatisan, pengurus partai, jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, dan Tim Kampanye Daerah. Cawapres pasangannya, yakni Gibran Rakabuming Raka juga setia mendampinginya.

Prabowo memberikan paparan cukup renyah yang sedikit berbeda dari biasanya. Terutama dari gestur, pilihan bahasa, dan gaya bicara yang diucapkannya.

Meski aksen bicara tegas yang menjadi ciri khasnya tetap ada, tetapi candaan dan pernyataan-pernyataan yang keluar berkemas gaya-gaya anak muda juga lebih banyak muncul.

“Jangan Gibran aja yang dipanggil mas, panggil saya mas Bowo,” ucapnya disambut riuh hadirin. “Mas Bowo, mas Bowo,” gema hadirin.

Dalam orasinya, selain memaparkan visi misinya ke depan bersama Gibran, Prabowo juga menyikapi banyak hal akan penilaian-penilaian pihak luar yang selama ini berkembang baik menyangkut dirinya maupun Gibran. Antara lain soal meme dirinya tentang Jokowi, meme tentang Gibran, maupun tagline soal Joget Gemoy.

Melanjutkan Jokowi

Prabowo secara tegas menyatakan bahwa dirinya dan Gibran akan melanjutkan pembangunan dan fondasi-fondasi kuat yang telah dilakukan Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Jokowi ini orang yang mengalahkan saya dua kali. Tapi saya sebagai warga negara yang percaya kedaulatan rakyat, siapa pun yang dapat mandat dari rakyat saya hormat dan saya patuh. Tentang Jokowi ini ada yang ngejek saya juga. Pak Prabowo bisanya jualan Jokowi saja. Lho, aku ini timnya Jokowi, kenapa enggak? Masa gue mau jualan yang lain,” selorohnya.

Prabowo mengemukakan, hampir semua survei menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang mengalami dukungan positif dari lebih 75 persen rakyat Indonesia.

“Untung konstitusi kita tidak mengizinkan lebih dari dua periode. Kalau enggak, enggak bisa jadi capres lagi nih,” cetusnya.

Dengan dukungan positif lebih dari 75 persen yang jarang dialami seorang kepala negara di pemerintahan negara manapun, kata Prabowo, ini menunjukkan apa yang dikerjakan Jokowi dirasakan oleh rakyat.

“Saya, Prabowo-Gibran, Koalisi Indonesia Maju, akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Dengan tidak ragu-ragu, IKN akan kita lanjutkan, BPJS kita lanjutkan, Kartu Prakerja kita lanjutkan, Kartu Indonesia Pintar kita lanjutkan, dan hilirisasi akan kita lanjutkan dan kita sempurnakan karena hilirisasi adalah masa depan bangsa Indonesia,” jelasnya.

Tentang Gibran

Prabowo juga buka-bukaan menjawab kritik soal cawapresnya yakni Gibran Rakabuming Raka.

“Ada yang mengatakan, wakil yang saya pilih terlalu muda. Padahal Panglima Besar kita umurnya baru 29 tahun, melawan penjajah mampu. Anak muda kalau diberi tugas, diberi tantangan, dia akan matang. Kalau tidak diberi kesempatan, ya, tidak akan matang-matang. Waktu itu saya memang ada pilihan. Saya katakan di sini, saya yang pilih. Tidak ada itu dinasti-dinastian. Kalau dinasti merah putih apa salahnya. Kalau dinasti patriotik apa salahnya. Kalau keluarga memberikan anak-anaknya untuk Republik apa salahnya. Kita bersyukur, kita berterimakasih ada keluarga yang memberi anak-anaknya untuk politik,” paparnya.

Sindiran serupa dialami Prabowo jauh sebelumnya. “Saya juga dulu selalu dibilang termuda. Komandan kompi termuda. Komandan batalyon termuda. Jenderal termuda. Selalu dikait-kaitkan, terus naik pangkat karena anaknya Sumitro, karena mantunya Pak Harto. Lalu kalau naik gunung pake ransel di mana pak Sumitro, di mana pak Harto.  Jangan ragu-ragu mas Gibran. Kau harus bangga dengan orang tuamu. Di negara ini politik itu ada ilmunya. Kadang-kadang politik itu sejarah. Bagaimana pun Solo itu pusat negara. Solo tuh pandai berpolitik,” papar Prabowo.

Joget Gemoy

Prabowo juga menyisipkan soal joget gemoy saat memaparkan visi misi, wawasan, dan strateginya.

“Kami telah terjun ke banyak daerah dan di situ kami merasakan getaran rakyat kita. Saya rasakan harapan rakyat kita, saya juga melihat antusias mereka juga. Dan saya merasakan tangan mereka sangat keras, terutama emak-emak itu. Kalau dipegang tidak mau dilepas. Apalagi ada fenomena gemoy-gemoy itu. Bahkan ada yang cubit pipi saya. Inilah demokrasi. Rakyat ingin menyentuh pemimpin-pemimpinnya. Dan saya tidak merasa tua. Saya merasa bahagia,” bebernya yang kembali disambut teriakan “Mas Bowo, Mas Bowo….”.

“Saya minta kita harus bekerja keras. Tinggal 65 hari lagi. Jangan terkecoh dengan orang-orang dan elite-elite yang kerjanya hanya mau nyinyir saja tuh. Katanya, kalau presiden harus punya wawasan yang bagus, jangan hanya joget-joget. Kita punya wawasan yang hebat. Kita punya strategi yang hebat. Kita punya peta ke depan yang luar biasa. Kami yakin pakar mana pun yang punya akal sehat dan kebersihan hati akan melihat bahwa gagasan Koalisi Indonesia Maju adalah gagasan untuk membuat Indonesia terdepan,” tegasnya.

Hasil Pemilu 2024

Prabowo tampak tetap bersahaja menghadapi persaingan ketat Pilpres 2024. Mas Bowo menegaskan bahwa kalah menang tidak akan membuatnya terbebani pada hasil Pemilu 2024 mendatang.

“Dari sejak muda, saya sudah wakafkan hidup saya untuk bangsa dan negara. Dari sejak muda, saya sudah bertekad siap mati untuk Republik. Saya bersumpah, siapa pun yang dipilih rakyat, nomor satu atau nomor tiga, saya akan hormat dan akan saya dukung. Saya sudah buktikan. Dua kali saya kalah, dua kali saya hadir pelantikan. Dan nanti Insyaallah kalau nanti yang diberi amanat adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saya akan merangkul semua kekuatan yang ada di Indonesia. Tidak akan ada yang saya tinggalkan. Saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Baik yang memilih saya atau yang tidak memilih saya,” ungkapnya.

“Dalam kehidupan saya, saya sudah tiga kali mau dipanggil dan sudah membaca dua kalimat syahadat. Maka, di sini, sebelum yang Maha Kuasa memanggil saya, saya ingin berbakti, saya ingin berkerja, saya ingin memberikan yang terbaik untuk Tanah Air tercinta,” imbuhnya.

Prabowo berharap agar kehidupan politik berjalan dengan benar, baik, politik yang ikhlas, politik yang berbakti kepada negara bangsa dan rakyat.

“Bukan politik yang menjelek-jelekkan, bukan politik ngenye-ngenye, bukan politik cari-cari kesalahan, tapi politik yang harus mempersatukan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo mengakhiri pidato politiknya di SICC Bogor.(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here