Sunday, 5 May 2024
HomeKabupaten BogorPerumahan Grand Viona Ciseeng Bogor Longsor

Perumahan Grand Viona Ciseeng Bogor Longsor

Bogordaily.net Perumahan Grand Viona di Kuripan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Jumat, 1 Desember 2023.

Peristiwa terjadi saat hujan deras dan mengakibatkan enam rumah warga di Perumahan Grand Viona RT 03/ RW 02 Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor terdampak .

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan peristiwa terjadi saat hujan deras yang menerjang wilayah Kecamatan Ciseeng.

“Ada 6 rumah yang terdampak dan 4 rumah terancam,” kata M Adam Hamdani dalam keteranganya, Sabtu, 2 Desember 2023.

Ia menjelaskan, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.35 WIB tersebut juga dipicu kontur tanah yang labil. Sehingga bergerak dengan cepat dan berdampak kepada rumah warga. Tercatat 96 jiwa terdampak bencana tersebut.

“Hujan dengan intensitas tinggi dan kontur tanah yang labil sehingga mengakibatkan tanah . Tinggi hingga 10 meter dan lebar 10 meter,” jelasnya.

Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja rumah warga hancur akibat bencana itu.

“Warga sudah dievakuasi dan diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ada yang di mushola, ada juga di rumah sanak saudaranya,” ujar Adam.

Saat pihak BPBD telah melakukan berbagai upaya evakuasi dan juga asesmen kebencanaan serta berharap ada penangan lebih lanjut dari dinas terkait.

“Butuh penanganan lebih lanjut dari dinas terkait agar tidak berdampak parah,” ungkapnya.

Perkuat Mitigasi Bencana

Sebelumnya, memasuki musim hujan terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor. Di Puncak, menimpa rumah warga di Desa Kopo, Kecamatan Cisarua dan mengakibatkan empat orang terluka.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memperkuat mitigasi bencana khususnya bencana hidrometeorologi dalam memasuki musim penghujan. Tercatat 28 kecamatan di Kabupaten Bogor masuk zona merah rawan .

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, daerah rawan longsor dari 40 kecamatan hampir 28 kecamatan di antaranya sebagai zona merah.

“Kami terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di dataran tinggi serta berkoordinasi dengan dinas terkait, desa, kelurahan, dan relawan. Sehingga bisa mengoptimalkan di fase pra bencana, karena kalau sudah di pra bencana kita kuat maka saat bencana tidak terlalu berat,” kata M Adam, Jumat 1 Desember 2023.

Pihaknya juga akan meningkatkan upaya mitigasi guna mengurangi resiko bencana yang berpotensi terjadi, melalui beberapa upaya jangka pendek maupun jangka panjang.

Adapun upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah dengan pembuatan sistem jaringan drainase kedap air serta pelandaian tebing di lokasi rawan longsor.

“Mitigasi yang kami lakukan di lokasi dengan membuat sistem jaringan drainase kedap air dan pelandaian tebingan karena tebingan di lokasi tersebut tingginya antara lima sampai delapan meter,” jelasnya.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here