Bogordaily.net – Setelah melakukan penyuluhan stunting dan memberikan tambahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) di 85 posyandu di Jabodetabek, Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesua Hebat) akan memperluas kegiatannya di Medan dan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Perluasan ini dilakukan untuk mengatasi stunting secara benar, mengingat dalam kampanye politiknya capres Prabowo/Gibran telah menyesatkan masyarakat dengan program makan siang gratisnya di sekolah, yang seolah program itu dapat mengatasi stunting.
“Almisbat ingin meluruskan opini yang dikembangkan oleh Prabowo/Gibran, kalau makan siang gratis untuk anak sekolah dapat mengatasi stunting itu ngawur. Literatur menyebutkan bahwa stunting itu efektif bisa diatasi untuk anak-anak berusia 1000 hari sejak dari janin, atau lebih tepatnya untuk anak berusia dibawah 3 tahun (batita). Sedang anak-anak di sekolah sudah berusia minimal 5 tahun” ujar Sekjen Almisbat Piryadi.
Itu sebabnya Almisbat melakukannya di posyandu, karena di tempat ini kader-kader posyandu didampingi oleh bidan dan dokter puskesmas, melakukan kontrol pertumbuhan anak batita dan pemeriksaan ibu hamil.
Dari kegiatan yang sudah dilakukan di posyandu di Jabodetabek, Almisbat telah menjangkau lebih dari 6000 keluarga yang memiliki anak balita dan ibu hamil, dan memperluas kegiatan itu di Medan dan Jawa Barat (Cianjur dan Sukabumi), yang akan menjangkau sekitar 6000 keluarga juga, sehingga total kegiatan mencakup 150 Posyandu yang menjangkau 1200 keluarga.
Ketua Almisbat Medan Zoelkarnain menjelaskan kalau di Medan kegiatan sudah dilaksanakan di 10 Posyandu, yang ada di 2 kecamatan dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan 10 kegiatan lagi.
Kader Posyandu dan masyarakat antusias terhadap kegiatan Almisbat tersebut.
“Dalam kegiatan itu kami membagikan tambahan PMT berupa susu UHT atau telur, tergantung kebutuhan Posyandunya. Untuk sosialisasinya kami kasih alat peraga berupa komik, selain mudah dicerna karena bergambar, juga dapat dibuat mewarnai bagi anaknya. Jadi tidak terbuang,” ujar Zoel.
Almisbat akan memperjuangkan agar dilakukan optimalisasi peran kader Posyandu untuk pengentasan stunting jika Ganjar Pranowo menang.
Hal tersebut juga tertuang dalam kampanye paslon ini dalam bentuk ‘dompet untuk kader Posyandu’.***