Bogodaily.net – Harga menu Warung Gudeg Yu Djum di Yogyakarta jadi bikin penasaran.
Warung ini viral dan jadi perbincangan publik setelah dikunjungi dan dijadikan tempat sarapan oleh Jokowi dan Ahy.
Tempat makan ini jadi lokasi pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Yogyakarta.
Keduanya tampak sarapan di sebuah warung gudeg usai berolahraga bersama. Hal ini disampaikan oleh AHY dalam unggahan akun Instagramnya pada Minggu (28/1/2024) pagi.
“Pagi hari ini saya berolahraga dengan bersepeda bersama Bapak Presiden Jokowi di Daerah Istimewa Yogyakarta, sambil menikmati suasana Jogja yang begitu menyenangkan,” tulis AHY.
“Setelah melewati beberapa jalan di sekitar Alun-Alun, kami mampir di Gudeg Yu Djum Wijilan, untuk sarapan pagi dengan menu spesialnya,” sambungnya.
AHY mengaku bahwa keduanya berbincang banyak hal, salah satunya terkait pemilu. Jadi pilihan makan AHY bareng Jokowi, Warung Gudeg Yu Djum rupanya memiliki sejarah panjang.
Selain punya sejarah panjang, warung ini juga masih membandrol dagangannya dengan ekonomis.
Harga Menu Gudeg Yu Djum
Melansir laman resmi Gudeg Yu Djum, ada banyak paket gudeg dengan harga yang berbeda-beda.
Paling murah adalah nasi gudeg telur yang dibandrol Rp18 ribu saja. Jika ditambah krecek dan tahu maka akan menjadi Rp22 ribu.
Sementara gudeg dengan ayam dan krecek dibadrol mulai dari Rp30-60 ribu.
Warung Gudeg Yu Djum juga menyediakan menu gudeg yang dikemas dengan besek sehingga bisa dimakan beramai-ramai. Paket ini dihargai mulai dari Rp70-380 ribu.
Sejarah Warung Gudeg Yu Djum
Diketahui bahwa Gudeg Yu Djum dikenal dengan pelopor gudeg kering. Gudeg ini sudah ada sejak sebelum tahun 1950-an.
Gudeg Yu Djum diinisiasi oleh Djuwariyah atau yang akrab disapa Yu Djum. Kala itu Yu Djum sering kali menjajakan gudeg miliknya dari rumah ke rumah menuju alun-alun.
Yu Djum juga berkeliling melewati Malioboro kemudian Widjilan sebagai tempat terakhirnya berjualan setiap hari.
Usai ramai pembeli, Yu Djum kemudian menyewa lapak kecil di Widjilan. Ia kemudian memiliki tempat permanen di tahun 1985 dengan nama Gudeg Yu Djum.***