Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengajak para pelaku usaha untuk bergotong royong mengatasi stunting di Kota Hujan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah kembali mengajak para pelaku usaha di Kota Bogor untuk berkolaborasi mempercepat menurunkan angka stunting.
Berdasarkan hasil penelitian penanganan stunting tidak cukup hanya sekali, tetapi harus berkesinambungan dan melibatkan banyak pihak karena pemerintah tidak bisa sendiri.
“Hasil dari pelaksanaan program Penting Lur (Pemerintah Kota Bogor, Peduli Stunting Melalui Telur) yang melibatkan ASN Kota Bogor. Melalui pemberian protein telur secara konsisten bagi anak stunting dan risiko stunting mampu memberikan dampak yang cukup signifikan,” kata Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah.
Namun dari jumlah keseluruhan hanya setengahnya yang bisa ditangani. Sisanya harus ditangani bersama berbagai pihak atau berkolaborasi.
Tercatat, untuk jumlah keluarga risiko stunting di Kota Hujan kurang lebih ada 20 ribu yang terdiri dari calon pengantin (catin). Lalu anak di bawah dua tahun (baduta), ibu hamil dan ibu menyusui.
“Pemerintah tidak bisa sendiri. Ke depan penanganannya sesuai data dan informasi wilayah tidak hanya sekali, tetapi dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan berkolaborasi pihak lain dalam hal para pelaku usaha yang terdekat, nantinya pola yang akan diatur oleh dinas terkait,” jelas Syarifah.
Ia berharap dengan upaya yang dilakukan dengan cara kolaboratif, semua ibu hamil terhindar dari melahirkan anak stunting.
Dengan cara menitipkan dan mengurus janinnya, mengkonsumsi gizi yang baik dan juga memperhatikan kebersihan lingkungannya.
“Dengan usaha bersama, kita menginginkan penderita stunting di Kota Bogor sembuh dan keluarga risiko stunting tidak bertambah lagi,” tutup Syarifah. (Muhammad Irfan Ramadan)