Bogordaily.net – Dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas perawatan luka, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor telah mengimplementasikan teknik perawatan berbasis lembab. Atau yang dikenal sebagai “Moist Wound Healing,” sesuai standar internasional.
Metode inovatif ini melibatkan penggunaan dressing modern berbasis lembab. Bertujuan untuk memastikan hasil penyembuhan optimal dengan fokus pada integritas jaringan, waktu penyembuhan, kualitas hidup, dan keselamatan pasien.
Dibandingkan dengan perawatan luka konvensional yang mengandalkan kasa pada luka kering, terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan ini.
Pendekatan konvensional cenderung kurang efektif dalam memicu pertumbuhan jaringan dan meningkatkan risiko infeksi.
Dengan mempertahankan kelembaban, teknik perawatan luka modern yang diadopsi oleh RSUD Kota Bogor bertujuan untuk merangsang pertumbuhan jaringan yang lebih cepat dan secara efektif mengurangi risiko infeksi.
Langkah ini mencerminkan komitmen RSUD Kota Bogor untuk terus memperbaharui teknik perawatan luka.
Tidak hanya memberlakukan metode perawatan yang mutakhir, RSUD Kota Bogor juga menekankan pada pelatihan internal (inhouse training) untuk memastikan bahwa tim medisnya selalu terkini dengan praktik perawatan luka modern.
Dengan adopsi langkah-langkah ini, diharapkan RSUD Kota Bogor dapat tidak hanya meningkatkan kompetensi tim medisnya.
Tetapi juga mempercepat proses kesembuhan pasien, menjadikan prioritas kesehatan dan keselamatan pasien di pusat pelayanan kesehatan ini.
Tentang RSUD Kota Bogor
Sebagai informasi pada tahun 1980, di atas tanah milik Pemerintah Daerah seluas 5 hektar (50.000 m2) di kawasan Cilendek Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat, didirikan tahap awal bangunan satu lantai seluas 990m2 yang direncanakan sebagai Unit Gawat Darurat.
Pihak Yayasan Karya Bhakti (YKB) yang bergerak dalam bidang sosial dan perumahsakitan kerja sama dengan Pemda Kota Bogor dalam rangka pengelolaan rumah sakit diawali dengan pemanfaatan gedung yang telah dibangun sebagai Rumah Sakit Gawat Darurat.
Pada peresmian RSUD 7 Agustus 2014 lalu, Walikota Bogor, Bima Arya berharap supaya di masa peralihan dari RS Karya Bakti menjadi RSUD, pelayanan medis harus bisa tetap berjalan normal.
Rumah sakit yang sebelumnya bernama RS Karya Bakti itu sudah sangat akrab dan dibutuhkan oleh sebagian warga Kota Bogor dan sekitarnya.
“Alhamdulillah sejauh ini kedua harapan itu tercapai, pelayanana berjalan normal dan pegawai masih lengkap, ” kata Ahmad Yani, Kabag Umum dan Kepegawaian RSUD Kota Bogor.
Pasien yang datang baik warga kota maupun kabupaten masih tetap terlayani. Mulai dari pasien penderita penyakit tergolong ringan sampai dengan penyakit yang tergolong berat.
Menurut Ahmad Yani, lebih dari 80% pasien yang berobat jalan maupun yang rawat inap adalah peserta BPJS. (Ibnu Galansa)