Sunday, 5 May 2024
HomeHiburanSinopsis Film Kupu-Kupu Kertas: Amanda Manopo Jadi Anak PKI

Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas: Amanda Manopo Jadi Anak PKI

Bogordaily.net Kupu-Kupu Kertas menarik untuk diulas, ini adalah film debut Amanda Manopo dan yang kembali akting setelah lama vakum.

Film ini adalah film sejarah. Jadi, bagi yang mau suasana baru dan bosan film horor ada baiknya sekali-sekali nonton film sejarah.

Salah satunya film Kupu-kupu yang sebentar lagi akan tayang ini. Tapi katanya film ini justru lebih horor dari film horor itu sendiri.

Film ini menceritakan tentang Cinta di tengah konflik Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965 silam.

Kupu-kupu Kertas : Amanda Manopo Jadi Anak PKI 

Ning merupakan gadis yang tumbuh di keluarga simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965 .

Sementara Ikhsan, adalah pemuda yang tumbuh di keluarga religius Nahdlatul Ulama (NU).

Awalnya, Ikhsan tak mempermasalahkan perbedaan latar belakang antara mereka. Ikhsan dan Ning seperti muda-mudi pada umumnya yang sedang dimabuk cinta.

Namun kebahagiaan mereka sebagai pasangan harus terhenti, lantaran keluarga Iksan justru tewas karena menjadi korban kekejaman PKI kala itu.

Ikhsan pun dilema berat, ia dipaksa memilih antara keluarga dan kekasihnya.

Dalam trailer yang diunggah di akun YouTube Cinema21, memperlihatkan Iwa K yang berperan sebagai Rekoso ayah dari Ning.

Diceritakan bahwa situasi saat itu semakin memanas ketika berita tentang tindakan menculik seorang jenderal oleh para pendukung PKI diumumkan.

REKOSO (Iwa K), bapak Ning yang memimpin bromocorah, dan BUSOK (), bawahan kesayangannya yang tertarik pada Ning, semakin berani dalam persaingan tanpa rasa takut.

RASYID (Samo Rafael), kakak dari Ihsan dan ketua Banser NU, mau tidak mau harus menyerang untuk bertahan.

Cekcok berubah menjadi adu bacok. Kekerasan berujung maut tidak bisa dihindari

Ikhsan lantas dihadapkan kebimbangan, balas dendam atau menyelamatkan nyawa Ning.

Mana yang akhirnya akan menjadi pilihan Ikhsan yah? Kita tunggu saja rilisnya di bioskop nanti.

Para Pemain Film Kupu-kupu Kertas

Film ini sekaligus aksi Amanda Manopo yang kembali membintangi film layar lebar. Ia bakal beradu akting dengan , dan Chicco Kurniawan.

Film Kupu-Kupu Kertas terinspirasi dari pemberontakan G30S PKI dan juga pembantaian pada 18 Oktober 1965.

Dalam film tersebut Amanda Manopo berperan sebagai Ning, perempuan simpatisan PKI.

Sedangkan Ikhsan yang merupakan tokoh utama cerita dalam film Kupu Kupu Kertas diperankan Chicco Kurniawan.

Sementara Amanda Manopo berperan sebagai kekasih Ikhsan, Ning.

Selain Chicco Kurniawan dan Amanda Manopo, Kupu Kupu Kertas dibintangi pula oleh Iwa K, , Ayu Laksmi, Fajar Nugra, dan Seroja Hafiedz.

Kupu Kupu Kertas merupakan produksi Denny Siregar Production dan Maxima Pictures dan Emil Heradi sebagai sutradaranya.

Keikutsertaan Amanda Manopo dan dalam film Kupu Kupu Kertas paling mencuri perhatian.

Sebab, Amanda Manopo sudah dua tahun tak muncul di layar lebar, sedangkan baru kembali main film setelah 8 tahun vakum.

Amanda Manopo berperan sebagai Ning yang merupakan anak dari simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Peran yang cukup sensitif tersebut membuat Amanda Manopo awalnya takut dan khawatir.

Amanda Manopo akhirnya menerima peran tersebut dengan pertimbangan untuk mengajak generasi muda lebih mengetahui yang terjadi di tahun 1965.

Sutradara dan para pemain yang akan berperan dalam film Kupu Kupu Kertas juga menjadi pertimbangan mantan kekasih Billy Syahputra itu.

Reza Arap Kembali Akting Lagi Setelah 2016

Sedangkan Reza Arap ini adalah debutnya kembali ke dunia akting setelah 2016 lalu.

Dalam film ini, Reza Arap berperan sebagai karakter antagonis bernama Muso yang merupakan kaki tangan karakter yang diperankan Iwa K.

Disutradarai oleh Emil Heradi dan diproduksi oleh Maxima Pictures dan Denny Siregar Production yang juga jadi produsen film Sayap-sayap Patah (2022), Kupu-kupu Kertas merupakan film sejarah kelam Indonesia yang penuh darah.

Latar Belakang dan Sejarah Film Kupu-kupu Kertas

Kupu-kupu Kertas mengangkat salah satu sejarah kelam di Indonesia yakni kisah konflik berdarah yang terjadi pada tahun 1965 di Banyuwangi.

Di mana saat itu terjadi pembantaian 62 pemuda dari Gerakan Pemuda Ansor yang dilakukan oleh PKI.

Gerakan Pemuda Ansor kemudian melakukan pembalasan dengan nama operasi Gagak Hitam yang menimbulkan semakin banyak korban berjatuhan dan tidak dapat dihindari.

Peristiwa ini diabadikan dalam sebuah monumen yang dikenal dengan Lubang Buaya Cemetuk.

Film ini bahkan disebut-sebut netizen sebagai salah satu film yang berat dan lebih horor dari film horor itu sendiri.

Banyak yang mengaku tak sabar untuk menonton film ini setelah melihat teaser perdananya.

Bahkan merasa salut dengan pemeran-pemeran film ini sebab memainkan film berlatarkan masa kelam Indonesia.

Karena pasti membutuhkan usaha yang lebih ekstra dan tentunya para pemeran juga belajar dan harus mengulik sejarah ini.

Berlatarkan konflik yang terjadi di Banyuwangi, proses syuting film ini pun dilakukan secara total di Banyuwangi tepatnya di Bukit Kawah Wurung.

Lokasi Syuting di Tempat Eksotis

Tempat ini memang terkenal dengan padang savana yang luas dan view indahnya, jadi ketika menonton film ini, penonton akan disuguhkan pemandangan indah Banyuwangi.

Meski terdapat kendala syuting karena pada 13 September lalu Kawah Wurung, lokasi yang menjadi tempat syuting mereka mengalami kebakaran, namun beruntungnya seluruh kru dan pemain film berhasil menyelamatkan diri.

Sementara itu sejumlah pemeran film ini pun menyampaikan kesan dan pertimbangan dalam memerankan film sejarah yang cukup sensitif ini.

Keraguan Amanda Manopo

Amanda Manopo yang berperan sebagai Ning, seorang anak simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) mengungkapkan bahwa pada awalnya, ia merasa takut tapi juga menjadi tantangan baru untuk kembali bermain film setelah lama aktif bermain di dunia sinetron.

“Yang pastinya, pertama-tama tuh takut ya. Saya cukup lumayan lama di dunia sinetron terus balik lagi ke film. Di mana pasti ada sebuah tantangan lagi dari segi akting, ketemu lagi sama orang-orang baru dan saya dipertemukan sama orang-orang hebat di sini,” kata Amanda Manopo, dikutip dari kanal YouTube Seleb Oncam News pada Kamis (6/7/2023).

Amanda Manopo pun memiliki beberapa pertimbangan sebelum akhirnya menerima tawaran main film Kupu-Kupu Kertas, seperti dari segi alur cerita, sutradara, dan para pemain yang akan bekerja sama dalam film tersebut.

“Pertimbangannya sangat banyak sekali. Pertama, dari alur cerita, terus sutradara. Terus pemain-pemain yang akan bekerja sama, karena kan pasti dengan alur cerita seperti ini kita gak boleh jadi. Jadi main pilih-pilih aja kan karena sensitif sekali, ungkap Amanda Manopo.

Namun, ia optimis akan berusaha secara maksimal dan memberikan yang terbaik.

“Ya, pastinya aku akan berusaha ngasih semaksimal dan sebaik mungkin,” pungkasnya.

Sedangkan bagi Reza Arap film ini adalah comeback-nya ia di dunia akting. Demi totalitas berakting di film tersebut, Reza Arap sampai mengosongkan jadwal pekerjaannya.

Ia tak menerima tawaran manggung, syuting Indonesia's Got Talent dan berbagai pekerjaan lainnya demi membintangi film yang juga dimainkan oleh Amanda Manopo itu.

Menurut Reza Arap, film Kupu Kupu Kertas ini merupakan tantangan sekaligus babak baru dalam kehidupan setelah cukup lama berkecimpung di industri digital dan musik.

“Ya ini challenge baru sih, gue buka chapter baru di hidup gue. Dari dulu di digital udah, musik udah, sekarang di film,” kata Reza Arap.

Antusias Memerankan Karakter Antagonis

Namun, salah satu alasan yang membuat Reza Arap tertarik menerima tawaran berakting dalam film Kupu Kupu Kertas adalah perannya yang antagonis.

Sebab, Reza Arap sudah lama mengincar peran antagonis bila sewaktu-waktu berkesempatan main sebuah film.

“Karakter (antagonis) ini tuh yang dari dulu gue pengen kalau gue main film, gue pengen peran antagonis dan gue dapat,” kata Reza Arap.

Apalagi, film yang akan diperankannya ini berlatar peristiwa berdarah ketika G30S PKI yang menjadi sejarah gelap Indonesia.

Reza Arap pun tak paham alasan Denny Siregar memilihnya sebagai salah satu tokoh antagonis dalam film Kupu Kupu Malam tersebut. Namun, ia sangat antusias dan belajar banyak dalam segi akting.

“Gue intinya senang dapat peran antagonis ini dan gue akan banyak tanya sama mereka (Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan) cara akting gimana. Jadi, maaf kalau gue bakal banyak tanya,” ujarnya.

Film Paling Kontroversial

Sang produser sekaligus pegiat media Denny Siregar mengatakan, Kupu Kupu Kertas adalah film paling kontroversial yang pernah ia produksi dan akan memunculkan pro dan kontra hebat.

Sebab, kata Denny Siregar, Kupu Kupu Kertas berlatar belakang kerusuhan PKI di Banyuwangi tahun 1965.

“Ini film paling kontroversial yang pernah gua buat. Berlatar belakang kerusuhan PKI di tahun 1965 di Banyuwangi, film ini mungkin akan memunculkan pro dan kontra hebat,” kata Denny melalui akun Twitternya @Dennysiregar7, Senin (28/8/2023).

Menurut Denny film ini menyodorkan informasi ke anak milenial bahwa Indonesia memiliki kisah paling gelap yang memakan korban jiwa sampai 1 juta orang.

“Tapi gapapa, anak milenial harus dikasih tahu bahwa negeri ini pernah punya kisah paling gelap yang memakan korban jiwa sampai 1 juta orang. Dan semoga tidak akan pernah terulang.. Judulnya Kupu Kupu Kertas,” kata dia.

Nah itulah Kupu-kupu Kertas film sejarah kelam PKI di Banyuwangi yang diperankan Amanda Manopo dan Reza Arap.

Demikian informasi dan ulasan mengenai Kupu-kupu Kertas yang dibintangi Amanda Manopo dan Reza Arap.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here