Saturday, 23 November 2024
HomePolitikSurvei Elektabilitas Capres 15 Hari Menjelang Pencoblosan, Inilah Hasilnya!

Survei Elektabilitas Capres 15 Hari Menjelang Pencoblosan, Inilah Hasilnya!

Bogordaily.net – Survei Elektabilitas Capres menjelang pencoblosan yang tinggal 15 hari lagi jadi topik perbincangan, apakah satu putaran atau sebaliknya.

Elektabilitas para capres pun masih bergerak dinamis. Satu putaran belum tentu, dua putaran juga belum tentu.

Sebab, banyak pemilih yang masih bisa mengubah pilihan alias swing voters menjelang pemungutan suara.

Hasil Survei Elektronik Capres 2024 Terbaru:

Skala Data Indonesia (SDI)

SDI merilis hasil survei nasional terkait dengan elektabilitas pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden dan elektabilitas partai politik yang diselenggarakan di Jakarta Selatan.

Hasilnya swing voters masih cukup tinggi sebesar 9,8 persen.

Angka ini masih bisa mengubah hasil elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

LSDI mencatat bahwa para swing voters mempunyai peran penentu arah Pilpres.

Direktur SDI Azka Abdi Amrurobbi bicara soal dinamika elektabilitas paslon yang masih dinamis.

“Sehingga Pilpres satu atau dua putaran masih belum bisa diketahui,” kata Direktur Skala Data Indonesia, Azka Abdi Amrurobbi dalam keterangannya, Jumat (26/1/2024).

Dalam temuan SDI, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, menempati posisi puncak elektabilitas dengan memperoleh dukungan sebesar 45,7 persen, disusul Anies-Muhaimin sebesar 27,6 persen, Ganjar-Mahfud sebesar 16,9 persen , dan yang tidak tahu/tidak menjawab (undecided voters) sebesar 9,8 persen.

“Meski demikian, pemilih swing voters (pemilih yang masih dapat berubah pilihan) sebesar 19,6 persen.

Sehingga, suara swing voters dan undecided voters sangat menentukan arah Pilpres ke depan.

“Karena itu, Pilpres akan digelar satu atau dua putaran, salah satu variabel yang penting ialah ke mana arah suara swing voters dan undecided voters,” tutur Azka.

Tidak hanya itu, Azka juga memaparkan dari hasil survei SDI bahwa debat Capres dan Cawapres cukup berpengaruh terhadap landasan publik memilih pasangan Capres dan Cawapres.

Sebanyak 29,8 persen pemilih menganggap debat Capres dan Cawapres berpengaruh terhadap pilihannya dan 23,5 persen menganggap cukup berpengaruh.

Sedangkan, 22,7 persen pemilih menganggap debat biasa saja, 4,2 persen kurang berpengaruh, dan 8,1 persen menanggap tidak berpengaruh sama sekali terhadap pilihan mereka.

“Netralitas dalam Pemilu 2024 juga dianggap sangat penting.

Dari hasil survei SDI, publik menganggap bahwa aparat negara yang paling netral ialah TNI, disusul oleh Kepolisian RI, dan ASN.

Sedangkan, publik juga menganggap bahwa penyelenggara Pemilu yang paling netral ialah KPU, disusul oleh Bawaslu, dan DKPP,” tandas Azka.

Sementara itu, jumlah sampel yang diambil sebanyak 1240 responden, margin of error ±2,78 persen , level of confidence 95 persen , dan teknik sampling berupa multistage random sampling.

Survei Charta Politika

Charta Politika melakukan survei elektabilitas capres-cawapres pada periode 4-11 Januari 2024. Hasilnya sebagai berikut:

  • Prabowo-Gibran: 42,2 persen
  • Ganjar-Mahfud: 28 persen
  • Anies-Muhaimin: 26,7 persen

Sementara itu, 3,1 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

Sebagai informasi, metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling dan pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan memberikan pertanyaan secara langsung.

Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1.220 responden dengan margin of error 2,82 persen.

Kriteria responden terpilih adalah minimal 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat memilih. Wilayah cakupan survei adalah seluruh provinsi di Indonesia.

LSI Denny JA

LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres pada Kamis (18/1/2024).

Survei ini menunjukkan Ganjar-Mahfud unggul tipis atas Anies-Cak Imin di posisi kedua.

  • Prabowo-Gibran: 46,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 24,8 persen
  • Anies-Muhaimin: 22,8 persen

Sementara itu, responden yang tidak menjawab sebanyak 5,3 persen.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 3-11 Januari 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Metodologi sampling, yaitu multistage random sampling terhadap 1.200 responden.

Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.

Indikator Politik

Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 menunjukkan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi.

Menurut hasil survei, elektabilitas pasangan nomor urut 2 ini berada di angka 45,79 persen, unggul siginifikan dibandingkan Anies-Muhaimin di angka 25,47 persen dan Ganjar-Mahfud dengan perolehan 22,96 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanunddin Muhtadi mengatakan, hasil survei kali ini menandakan bahwa Pilpres 2024 belum tentu akan berlangsung satu atau dua putaran.

“Satu putaran belum tentu, dua putaran juga belum tentu,” kata Burhanuddin, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, Pilpres 2024 dapat berlanjut ke putaran kedua jika elektabilitas Prabowo-Gibran stagnan dan gagal menembus angka 50 persen.

Dia mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran pun berpeluang besar melaju ke putaran kedua, tetapi pesaingnya di putaran kedua belum dapat diprediksi.

Sementara itu, jajak pendapat menyasar 4.560 responden yang terdiri dari 1.200 orang dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional, serta oversample di 13 provinsi.

Tiga belas provinsi dengan kelebihan sampel tersebut, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki margin of error sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Poltracking Indonesia

Hasil survei Poltracking Indonesia periode 1-7 Januari 2024 mengungkapkan, ada tren kenaikan elektabilitas untuk paslon Anies-Muhaimin.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, elektabilitas Anies-Muhaimin naik 3,8 persen jika dibandingkan dengan periode Desember 2023.

Kenaikan tingkat elektabilitas juga dialami pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, sebesar 1,5 persen.

“Ganjar Pranowo–Mahfud MD masih mengalami penurunan hingga awal Januari 2024, penurunan dari Desember 2023 ke Januari 2024 yakni 6,7 persen,” kata Hanta, dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Dengan demikian, menurut Hanta, survei kali ini masih dimenangi oleh Prabowo-Gibran dengan elektabilitas 46,7 persen.

Kemudian, pasangan Anies-Muhaimin yang meraih elektabilitas 26,9 persen, serta Ganjar-Mahfud MD dengan elektabilitas 20,6 persen.

Survei yang dilakukan Poltracking digelar secara nasional melalui wawancara tatap muka pada 1-7 Januari 2024.

Survei sendiri mengambil sampel 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut elektabilitas capres-cawapres menurut Poltracking:

  • Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 46,7 persen
  • Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 26,9 persen
  • Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 20,6 persen

Itulah ulasan mengenai hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here