Saturday, 19 April 2025
HomeKabupaten BogorUkiran Bambu SMA Terbuka Leuwiliang Tembus Hingga Pasar Luar Negeri

Ukiran Bambu SMA Terbuka Leuwiliang Tembus Hingga Pasar Luar Negeri

Bogordaily.net – Melihat hasil karya dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Terbuka Leuwiliang yang tembus hingga pasar luar negeri dalam SMA Terbuka Expo 2024.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menggelar SMA Terbuka Expo 2024 di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Selasa 16 Januari 2024.

Dalam kegiatan tersebut, beberapa perwakilan SMA Terbuka dari berbagai wilayah di Kabupaten Bogor turut menampilkan berbagai karya dan kerajinan tangan hasil karya dari para siswa. Salah satunya karya dari siswa .

Guru Pemdamping   Iis Setiyawati mengatakan bahwa, hasil karya ukiran dari bambu tersebut merupakan hasil dari pada karya siswa TKB Gobang.

“Ini kerajinan dari bambu dari TKB Gobang. Jadi kita di itu punya lima TKB yaitu Cianten, Rumpin, Leuwiliang, Gobang, Ciampea, dan produksi bambu itu sudah bisa ekspor ke luar negeri dari TKB Gobang,” kata Iis Setiyawati kepada Bogordaily.net, Selasa 16 Januari 2024.

Baca juga : Pertama Kali Azizah Salsha Unggah Foto Bersama Pratama Arhan, Netizen Girang

Menurutnya, kerajinan tersebut masuk dalam kategori lifeskill dari para siswa dan kerajinan tersebut pernah mendapat penghargaan go green dari Pemerintah.

“Dimana bisanya di lifeskill ini mendayagunakan apa yang ada di daerahnya, kearifan lokalnya apa saja dan karena Gobang itu banyaknya bambu, maka ada tokoh yang kemudian menggunakan bambu itu untuk keterampilan ini dan sudah go Internasional,” jelasnya.

Iis mengatakan, hasil karya dari para siswa tersebut sudah tembus hingga pasar luar negeri seperti ke Amerika, dan Jepang dan sudah dikomersilkan.

Hasil Karya

Adapun beberapa hasil karya tersebut berbentuk kap lampu, tudung saji, tirai dan berbagai ukiran lainya. Ia menjelaskan, untuk satu buah hasil karya tersebut dalam pembuatanya bisa memakan waktu hingga 5 hari.

“Pembuatanya bisa lima hari dan sebagainya, makanya harganya juga tidak murah, karena pembuatanya memakan waktu yang lama. Jadi pembuatanya itu satu kelompok, biasanya ada 5 orang siswa,” ujar Iis.

Baca juga : Duka Mendalam, Ibunda Maxime Bouttier Meninggal Dunia

Iis menambahkan, untuk satu buah karya ukiran bambu tersebut dibandrol hingga 300 ribu untuk ukuran besar dan yang kecil 150 ribu.

“Karena kita menghargai hasil karya anak-anak dan ini briliant sekali dan kita menghargai bukan dari nilai barangnya tetapi karena usahanya lama,” tuturnya.

Ia menilai, dengan hasil karya ukiran bambu tersebut dapat meningkatkan kemampuan para siswa baik dalam bentuk lifeskill maupun income pendapatan.

“Ini adalah untuk kesejahteraan para siswa karena memang penjualanya tidak ada terus dan yang terpenting melatih kemampuan para siswa bukan hanya sekedar income saja. Dan melatih supaya anak lebih percaya diri bahwa meraka itu ada di tengah masyarakat dan dihargai,” ungkap Iis.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here