Sunday, 28 April 2024
HomePolitikAhok Serang Jokowi, Prabowo Serang Ahok: Otaknya Perlu Diperiksa

Ahok Serang Jokowi, Prabowo Serang Ahok: Otaknya Perlu Diperiksa

Bogordaily.net – Ahok bikin heboh di tengah situasi politik yang memanas, ia menyebut ngga bisa kerja. Pernyataannya itu langsung viral.

Mengetahui diserang Ahok, calon Presiden nomor urut 2 Subianto pasang badan.

Ia mengaku menjadi saksi yang mengetahui kinerja Presiden Joko Widodo atau untuk Indonesia.

Untuk itu tidak sependapat dengan pernyataan yang menyebut tidak bisa kerja selama hampir 10 tahun memimpin Indonesia.

“Saya menjadi saksi Pak Jokowi orang yang sangat-sangat bekerja keras untuk rakyat Indonesia,” kata di depan puluhan ribu massa yang menghadiri Konser Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, Rabu (7/2/2024) seperti diberitakan suara.com.

Ketum Partai Gerindra ini kemudian menyebut orang yang mengatakan Jokowi tidak bisa bekerja otaknya harus diperiksa.

kemudian kembali menegaskan kalau ayah dari Gibran Rakabuming Raka selaku Cawapresnya itu bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa kenal lelah dan tanpa ada istirahat.

“Luar biasa saudara-saudara sekalian, tidak ada capeknya, tidak ada istirahatnya,” ungkapnya.

“Kalau ada yang mengatakan beliau tidak bisa bekerja, itu orangnya saya kira ya otaknya perlu diperiksa,” menambahkan.

Diketahui, Konser Indonesia Maju dihadiri Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan juga diramaikan oleh sejumlah musisi papan atas.

Pernyataan Ahok

Sebelumnya media sosial sempat dihebohkan dengan pernyataan politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Di mana dalam sebuah video yang beredar, ia menyebut bahwa Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja.

“Sekarang saya mau tanya di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota?,” ucap Ahok.

Hal tersebut disampaikan Ahok kepada wanita berusia 82 tahun yang mengaku mendukung -Gibran pada Pilpres 2024.

“Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja,” kata mantan Gubernur Jakarta itu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here