Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berikhtiar menambah pembangunan unit sekolah baru, dengan konsep satu atap (Satap). Ya, Satap merupakan gabungan Sekolah Dasar (SD) dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Bogor.
Pelayanan terhadap warga Kota Bogor menjadi prioritas kerja jajaran Pemkot Bogor. Salah satunya pelayanan dasar di bidang pendidikan, yakni pembangunan unit sekolah baru. Hal ini karena kebutuhan masyarakat mendapatkan fasilitas pendidikan dasar yakni sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Untuk itu, Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor membangun dua Sekolah Satu Atap (Satap) pada 2024 ini. Kedua sekolah ini akan berada di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Timur.
Kepala Disdik Kota Bogor, Irwan Riyanto menjelaskan, Satap yang akan dibangun pihaknya akan memiliki dua sekolah yakni SD dan SMP.
Proyek ini sekaligus menjadi solusi atas kekurangan sekolah yang selama ini terjadi di dua kecamatan tersebut. Kehadiran Satap diharapkan bisa mengurangi ketimpangan jumlah SD dan SMP di Kota Bogor. Serta dapat memfasilitasi anak-anak yang akan sekolah ke jenjang SMP Negeri.
“Satap di Kecamatan Bogor Utara bakal dibangun di SDN Cimahpar 3. Sementara Satap di Kecamatan Bogor Timur akan dibangun di SD Duta Pakuan. Sekolah itu akan dibongkar dan dibangun kembali,” kata Irwan.
Kedua proyek itu saat ini tengah bersiap untuk dilelang. Setelah proses lelang selesai bakal dilanjutkan dengan proses pembongkaran dan pembangunan. Irwan menargetkan kedua Satap ini selesai sebelum akhir tahun 2024.
Sekolah itu bakal mulai beroperasi dan membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2025 mendatang. Setiap sekolah diharapkan bisa menampung 100-150 orang siswa.
Satap di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Timur ini bukan kali pertama dibangun oleh Pemkot Bogor. Di tahun 2023 lalu, Pemkot Bogor telah lebih dulu meresmikan Satap di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal.
“Dua Satap baru ini akan berkonsep berbeda dengan yang di Kencana. Satap baru akan memisahkan antara SD dan SMP. Kedua sekolah ini juga akan memiliki konsep berwawasan lingkungan,” terang Irwan.
Irwan juga telah menegaskan, kedua sekolah tersebut akan dibangun dengan konsep gedung berwawasan lingkungan dari sisi pencahayaan dan ventilasi. Dengan demikian, sekolah tidak banyak menggunakan lampu dan AC. Hal itu membuat pemeliharaan sekolah lebih murah karena energi yang dipakai lebih sedikit.
Sekedar diketahui, SMP di Cimahpar akan dibangun dengan anggaran APBD sebesar Rp 36 miliar. Sementara SMP Duta Pakuan, Baranangsiang dibangun secara bertahap. Tahun ini, anggaran SMP Duta Pakuan sebesar R p18 miliar kemudian berlanjut tahun 2025 sebesar Rp 28 miliar.***