Monday, 29 April 2024
HomeBeritaBlacius Subono, Dalang ISI Meninggal Usai Pentas di Kampanye Capres. Ini Profilnya!

Blacius Subono, Dalang ISI Meninggal Usai Pentas di Kampanye Capres. Ini Profilnya!

Bogordaily.net – Blacius Subono meninggal dunia usai mentas di acara kampanye akbar Ganjar-Mahfud.

Pihak sivitas akademik Institut Seni Indonesia () Solo pun berduka atas meninggalnya seniman tersebut.

Sosok dalang Solo tersebut sempat pingsan kala tampil di pentas kampanye akbar pasangan calon nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Blacius turut hadir sebagai jajaran penampil di acara bertajuk Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg untuk menunjukan kekuatan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

“Rektor dan sivitas akademika mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Blacius Subono. Kami turut berduka cita atas kepergian yang tercinta. Semoga Allah memberikan tempat yang layak baginya di sisi-Nya,” bunyi ucapan duka via akun Instagram resmi Solo.

Sementara itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seniman asal Kota Solo, Blacius Subono.

Ganjar mengajak para pendukungnya untuk mendoakan mendiang Bono.

“Saya ingin sampaikan kepada Bapak Ibu, maka boleh tenang sebentar, boleh tenang sebentar, saya hari ini merasa terharu karena tadi salah satu aktor yang memerankan Semar hari ini dipanggil yang Mahakuasa,” kata Ganjar dalam sambutannya di Hajatan Rakyat Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Saya mau kita semua berdoa memohon kepada Allah agar almarhum bisa diterima disisi Tuhan yang Maha Esa,” sambungnya.

Profil Blacius Subono

Lantas siapa dia? 

Kepergian Blacius Subono kini membuat komunitas kebudayaan tradisional di berduka. 

Sebab, pria yang akrab disapa Bono tersebut adalah tokoh kondang pedalangan dan karawitan.

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Dinas Pariwisata , Bono lahir di Klaten, 3 Februari 1954. 

Adapun bakat dalang yang ia miliki turun dari sang ayah.

Bono bahkan telah manggung sejak usianya masih 12 tahun. Selepas tamat SMP, Bono tergabung ke dalam  Konservatori Karawitan .

Ia kemudian kuliah di pendidikan sarjana jurusan Seni Pedalangan dan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di Institut Seni Indonesia () .

Selain mendalang, Bono juga mengajar di kampus tempat ia belajar itu. Bono di lingkungan para dalang terkenal sebagai sosok yang multitalenta.

Sebab, Bono memiliki keahlian dalam menggarap tata musik, tata naskah, hingga tata wayang dalam sebuah lakon pewayangan.

Bono juga berkontribusi menggarap berbagai lakon pewayangan yang ditampilkan oleh para dalang kondang seperti Ki Mantep Sudharsono dan Ki Anom Suroto.

Tak heran bakat Bono di berbagai bidang tersebut menghasilkan julukan ‘Dalang Edan' alias gila yang diberikan oleh rekan-rekannya. Rekan seperjuangan Bono, Eko Supriyanto juga mengakui talenta sang dalang.

“Ia sangat gila dalam berkarya, beliau tidak pernah biasa-biasa saja,” ungkap Eko ke wartawan.

 

Pernah Tampil di Mancanegara 

 

Pria kelahiran Klaten ini juga telah mendunia lantaran pernah tampil di berbagai negara dari Amerika Serikat dan Kanada, Ingris, Prancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, hingga Jepang.

Berkat membuat wayang mendunia, Bono dianugerahi Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa, Anugerah Seni dari Mendikbud RI (1996).

Demikian informasi dan ulasan mengenai profil seniman Blacius Subono dan kabar duka mengenai seniman ISI ini.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here