Sunday, 28 April 2024
HomePolitikCaleg DPR RI Kabupaten Bogor Bersaing Ketat, Waspadai Otak-atik Suara!

Caleg DPR RI Kabupaten Bogor Bersaing Ketat, Waspadai Otak-atik Suara!

Bogordaily.net — Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) V Kabupaten Bogor bersaing Ketat untuk menuju kursi parlemen di Senayan. Persaingan ketat di Dapil ‘neraka' ini terutama memperebutkan kursi ke-9 atau kursi terakhir antara suara kedua Golkar dan Gerindra dengan Demokrat dan PPP.

Mengacu kepada aplikasi Sirekap KPU, Kamis 22 Februari 2024 pukul 23.00 WIB, jumlah suara masuk sebanyak 64,39% dari 15.228 Tempat Pemungutan Suara ().

Berdasarkan Sirekap tersebut, dari total 9 kursi DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor yang diperebutkan, posisi pertama diraih Gerindra dengan total jumlah suara sah caleg dan partai sebanyak 236.89. Kemudian dipepet Golkar sebanyak 203.198.

Khusus Golkar dan Gerindra diprediksi mendapat dua kursi. Ketua Lembaga Survei (LS) Yayasan Visi Nusantara Maju (LS Vinus), Yusfitriadi, dalam keterangan resminya, Rabu, 21 Februari 2024, memaparkan partai Golkar berpotensi besar mendapatkan dua kursi, yakni di kursi kedua dan kursi kesembilan.

Dijelaskannya, Partai Golkar meraih suara sebanyak 410.180 suara dari quick count. Berdasarkan metode Sainte-Laguë, raihan suara partai yang dibagi 3 dengan kursi pertama, yakni sebanyak 136.726 suara. Suara kursi kesembilan itu lebih tinggi dari suara PPP yang hanya 130.966.

Sesuai Sirekap, PKS diprediksi mengamankan satu kursi dengan raihan suara total partai dan Caleg sebanyak 158.406. Disusul PKB 119.835 dan PDIP 110.769. Setelah itu, PAN sebanyak 108.849 dan Nasdem total 93.157.

Yang menarik, perebutan terjadi untuk menduduki kursi kesembilan. Yakni antara antara PPP total 76.978 (Elly Yasin 44.934), Demokrat total 74.012 (Anton S Suratto 23.499), serta suara kedua Gerindra (Mulyadi 31.685 suara atau Marlyn Maisarah 32.821) dan suara kedua Golkar (Apriyadi Malik 48.903).

Otak-atik Suara

Ketatnya persaingan suara di Kabupaten Bogor ini berindikasi pada upaya-upaya utak-atik suara rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan ().

Dari data dan informasi yang diperoleh, sejumlah oknum penyelenggara Pemilu 2024 hingga tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat termasuk tokoh Partai Politik (Parpol) diduga mulai kasak-kusuk untuk mengotak-atik suara.

“Beberapa orang mengaku mendapatkan tekanan baik dari penyelenggara maupun tokoh parpol agar mengamankan kursi kesembilan DPRI dari Kabupaten Bogor,” ujar salah seorang tim sukses parpol yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Menyikapi indikasi tersebut, tokoh masyarakat Kabupaten Bogor, H Acep Misbah Sudur alias H Bono, mengakui bahwa mafia-mafia politik akan selalu bergentayangan dalam setiap pesta demokrasi Pemilu.

“Permainan otak-atik suara yang melibatkan oknum penyelanggara seperti dan KPU maupun pengurus parpol itu sudah rahasia umum. Saya sendiri baru-baru ini mendapatkan informasi yang sama baik di tingkat DPRI maupun DPRD,” ungkapnya, Jumat 23 Februari 2024.

Menurutnya, jika terbukti terjadi otak-atik suara maka calon yang bersangkutan harus dikenai sanksi. “Caleg tersebut harus didiskualifikasi. Ini kewajiban Bawaslu untuk melaporkan,” tegasnya.

Terpisah, mantan Ketua MPM KM Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Dydan Afridzal, menandaskan hal serupa. “Saya sangat mengecam keras adanya dugaan-dugaan kolusi dalam Pemilu 2024 ini terutama untuk perolehan suara tingkat DPR RI. Hal ini menciderai kontestasi demokrasi di negara kita khususnya di Kabupaten Bogor,” tandas alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi Unida ini.

Menurutnya, dugaan terjadinya kecurangan yang melibatkan oknum badan adhoc KPU akan mencoreng lembaga yang seharusnya netral dari kepentingan. “Jika terbukti ada Caleg yang kongkalikong untuk menggelembungkan suara maka harus segera ditindak. Itu merusak Marwah demokrasi,” sebutnya.
(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here