Bogordaily.net – Pada masa tenang jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, Manager Food and Beverage Garuda HuHa Cozyland Naviri Priliarahma melakukan kegiatan yang menjadi hobinya.
Naviri memilih menghabiskan waktunya pada masa tenang Pemilu 2024 dengan membaca buku berjudul “7 Highly Effective People.”
Buku merupakan karangan Stephen R. Covey yang dikenal sebagai seorang penulis dan motivator terkenal.
Covey mengenalkan konsep yang menarik dalam bukunya, yang dikenal sebagai “mentalitas kelimpahan” atau “pola pikir kelimpahan.”
Menurut Naviri, konsep ini mendasarkan pada keyakinan bahwa sumber daya dan kesuksesan cukup untuk dibagikan dengan sesama.
“Dengan kata lain, individu dengan mentalitas kelimpahan percaya bahwa keberhasilan orang lain tidak mengancam kesuksesan mereka sendiri,” kata Naviri Priliarahma, Senin 12 Februari 2024.
Dalam buku yang ia baca, kata Naviri, membandingkan mentalitas kelimpahan dengan “pola pikir kelangkaan,” yang dapat termanifestasi dalam bentuk kompetisi yang merusak dan tidak perlu.
Mentalitas kelangkaan, sebagai contoh, cenderung membuat seseorang melihat keberhasilan orang lain sebagai ancaman, tanpa mempertimbangkan kemungkinan adanya kemenangan bersama.
Menurut Naviri pentingnya konsep ini tidak hanya berlaku dalam kehidupan pribadi tetapi juga di dunia bisnis dan organisasi.
Naviri percaya individu dengan mentalitas kelimpahan akan lebih mampu merayakan keberhasilan orang lain daripada merasa terancam olehnya.
Ia pun menegaskan bahwa mentalitas ini tumbuh dari memiliki harga diri yang tinggi dan rasa aman. Sebagaimana dijelaskan dalam kebiasaan pertama, kedua, dan ketiga yang dia ajarkan.
“Menerapkan mentalitas kelimpahan tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga esensial bagi kesuksesan organisasi,” imbuhnya.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kerja sama dan pembagian keuntungan, pengakuan, dan tanggung jawab menjadi kunci untuk mencapai kemajuan bersama.
Dengan membaca buku ini, Naviri tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga membuka pintu bagi perubahan positif dalam pandangannya terhadap kesuksesan. Baik di tingkat pribadi maupun organisasional. (Ibnu Galansa)