Saturday, 4 May 2024
HomeTravellingMengunjungi Bumi Ageung Cikidang, Rumah Sejarah di Cianjur

Mengunjungi Bumi Ageung Cikidang, Rumah Sejarah di Cianjur

Bogordaily.net Bumi Ageung di Cikidang, Kabupaten merupakan saksi bisu sejarah Kemerdekaan Indonesia.

Bumi Ageung yang artinya “rumah besar” berlokasi di Cikidang, . Rumah ini merupakan milik Bupati ke-10 yang menjabat pada periode 1862-1910.

Rumah bernuansa vintage dibangun pada 1886 sebagai rumah peristirahatannya. Pada tahun 1910 Bumi Ageung kemudian diwariskan kepada putrinya, yakni Raden Ayu Tjitjih Wiarsih.

“Pada masa lalu, rumah ini berperan penting dalam kemerdekaan. Bumi Ageung digunakan sebagai tempat perumusan pembentukan tentara PETA yang dipimpin oleh Gatot Mangkoepradja di tahun 1943 samapi 1945,” tulis unggahan video Instagram @pinotjohnny, Senin, 19 Februari 2024.

Berbagai peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia terjadi di rumah kediaman Bupati ke-10 ini yakni Raden Adipati Aria Prawiradiredja II.

Baca Juga: Shangri-La Toserba Legendaris di Bogor, Berdiri Sejak 1980-an

Raden Ayu Tjitjih Wiarsih anak perempuan dan satu-satunya RAA. Prawiradiredja merupakan pendiri PETA (Pembela Tanah Air) di . Ia bersama Gatot Mangkoepradja, Taifur Jusuf, Hasyim Ning dan para tokoh pergerakan lainnya.

Para tentara PETA konon sering berkumpul di rumah ini. Sebelum terjadinya Konferensi Meja Bundar di Den Haag 23 Agustus 1949- 2 November 1949, pada tanggal 9 Agustus 1949, Belanda sudah menyerahkan kedaulatannya kepada Indonesia. Rumah ini menjadi saksi bisunya, karena penyerahan kekuasaan tersebut dilakukan di situ.

Tak hanya itu Bumi Ageung Cikidang juga pernah menjadi tempat berlindung warga Tionghoa, saat meletus kerusuhan rasial di Cirebon tahun 1963 yang menjalar sampai ke .

Dibuka untuk Umum

Bumi Ageung Cikidang terbuka untuk umum. Lokasinya di Jalan Moch Ali No.64, . Atau bisa follow akun Instagram @bumi_ageung_cikidang untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Di sisi lain, unggahan video tentang Bumi Ageung Cikidang menyedot perhatian warganet. Di antara warganet mengaku senang bisa mengetahui sejarah di balik Bumi Ageung Cikidang.

“Waaah kereen. Jadi terharu bacanya, kalo ga dbaca disini sy ga tau sejarah ini. Trimakasih om Johny atas effortnya menelusuri sejarah . Perlu banget dilestarikan ini kata warganet,” kata warganet.

“Terimakasih jadi pengen kesitu,” ujar yang lain.

“Mantap nih sejarah… konten oke, menambah wawasan,” komentar warganet.

“Alhamdulillah, jalan² kita unt ngulik sejarah sudah sampai . Makin bertambah pengetahuan kita. Terima kasih pak, ” timpal warganet lainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here