Bogordaily.net – SMA Bina Insani menggelar Islamic Culture Day bekerja sama dengan OSIS SMA Bina Insani dengan tema “Mempererat dan Mengkreasikan Nilai-nilai Keislaman” dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Muhammad SAW, 17 Februari 2024.
Ketua kegiatan, Irsyad, S.Pd.I., menyampaikan, “Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Rasulullah SAW, kami berharap anak-anak bisa belajar dari perjalanan yang dialami beliau pada malam Isra Mi’raj hingga menerima perintah untuk mendirikan shalat wajib 5 waktu.”
Irsyad juga menjelaskan bahwa, dalam kegiatan ini akan ada tausyiyah dari Ustadz Obay Shobari, S.Ag.M.Pd., yang kemudian dilanjutkan dengan lomba-lomba keislaman seperti Adzan, Kaligrafi, dan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) bagi siswa-siswi.
Dalam tausyiyahnya, Ustadz Shobari mengisahkan peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW. Sebelum peristiwa tersebut, Allah membersihkan hati Rasulullah dengan membedahnya beberapa kali melalui tangan para malaikat untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalamnya.
Ustadz Shobari juga mengajukan pertanyaan kritis, “Bagaimana Rasulullah dapat menembus 7 langit hanya dalam waktu 1 malam? Secara logika, itu tidak mungkin. Maka Allah mengubah bentuk Rasulullah menjadi materi yang dapat menembus ruang dan waktu.”
Selanjutnya, Ustadz Shobari menjelaskan bahwa meskipun awalnya Rasulullah mendapatkan perintah untuk mendirikan shalat 50 kali sehari, namun akhirnya perintah tersebut disempurnakan menjadi 5 kali sehari setelah beberapa kali pertemuan dengan Nabi Musa AS di langit yang lain.
Ustadz Shobari menambahkan bahwa dari peristiwa Isra Mi’raj, ada pelajaran berharga yang dapat dipetik.
“Untuk meraih kesuksesan atau mendapatkan hal besar, kita harus membersihkan hati kita terlebih dahulu. Jangan biarkan rasa iri, dengki, dan prasangka buruk mengendalikan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan pengumuman juara lomba sebelum siswa-siswi pulang setelah melaksanakan shalat Jumat.
Acara Islamic Culture Day SMA Bina Insani dihadiri oleh siswa-siswi kelas X, XI, dan XII serta para guru. Turut hadir Bapak Romli dan Bapak Asep Sumarsana dari Islamic Studies Yayasan Bosowa Bina Insani.***