Bogordaily.net – Prabowo Gibran (PRAGIB) diprediksi kuasai Bogor, tren suara Anies – Muhaimin (AMIN) naik dan Ganjar -Mahfud (GAMA) turun, merujuk hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Visi Nusantara Maju (LS Vinus).
Peta kontestasi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, makin menarik disimak.
11 hari menjelang Pemilu 2024, Lembaga Survei Visi Nusantara Maju (LS Vinus) mengeluarkan hasil survei terbarunya.
Survei keempat LS Vinus menunjukkan prediksi bahwa pasangan calon (Paslon) Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (PRAGIB) menguasai Kabupaten Bogor.
PRAGIB memperoleh dukungan suara 54,11%. Posisi kedua Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) 27,48%, dan posisi buncit Ganjar Prabowo – Mahfud MD (GAMA) 26,29%. Sedangkan 2,12% masyarakat belum nenentukan pilihan.
Direktur Eksekutif LS Vinus, Yusfitriadi, Kamis 1 Februari 2024, menjelaskan, survei yang dilakukannya tersebut adalah survei keempat dengan metode yang jauh lebih baik.
Yakni setiap responden didatangi langsung dengan melakukan simulasi pengisian surat suara langsung.
Survei keempat ini populasinya sebanyak 2.439 responden. Waktu survei dilaksanakan pada 22-28 Januari 2024 dengan margin error 2,5 persen.
LS Vinus menerjunkan sebanyak 40 orang personel ke 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor dan dipastikan masuk ke setiap desa yang terdeteksi dengan foto GPS.
“Jadi ini bukti survei bukan abal-abal,” tegasnya didampingi koordinator LS Vinus Risky Rianto mengenai hasil survei capres di Bogor.
Yusfitriadi membeberkan, terdapat fenomena menarik dalam survei Capres-Cawapres di Kabupaten Bogor ini. Di mana terjadi kenaikan suara sangat cepat yang diraih AMIN.
“Meningkat sampai sekitar 5% kenaikannya sejak bulan Oktober 2023. Kenaikan suara Prabowo-Gibran lambat, hanya 1%. Adapun pasangan Ganjar-Mahpud cenderung mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2023. Penurunannya sampai pada kisaran 3%,” ungkapnya.
Imbas ke Suara Parpol
Menariknya lagi, perolehan suara Capres-Cawapres linier dengan perolehan suara partai politik (parpol) pendukung koalisinya.
Penurunan suara pasangan Ganjar-Mahfud diikuti oleh turunnya suara PDIP di Kabupaten Bogor dengan kisaran turunnya sama 3%. Adapun kenaikan suara Anies-Muhaimin juga melesatkan suara Nasdem dan PKB. Untuk Partai Nasdem naik sampai 6% dan PKB kenaikan ada di kisaran 2%. Tren suara AMIN tidak menjadi berkah suara bagi PKS, yang terjun bebas sampai ke urutan ke-7 yang di bulan Oktober 2023 masih diurutan ke-4.
“Kenaikan suara pasangan Prabowo-Gibran menuai berkah suara bagi Partai Golkar dan PAN. Sementara partai Demokrat malah tidak diuntungkan,” sebutnya.
Yusfitriadi memaparkan, secara umum imbas suara Capres-Cawapres berimbas kepada raihan suara parpol di Kabupaten Bogor sebagai berikut; Gerindra (22,38%), PDIP (13,24%), Nasdem (12,19%), PAN (10,47%), Golkar (10,23%), PKB (6,42%), PKS (5,33%), PPP (4,33%), Demokrat (3,05%), dan parpol lainnya maksimal hanya 1%.
DPR RI Dapil 5
Survei LS Vinus juga memunculkan raihan suara Caleg untuk DPR RI. Walhasil, kursi DPR RI dari Kabupaten Bogor masih didominasi wajah lama dan di urutan paling atas diraih Partai Gerindra.
Sedangkan new comer yang diprediksi lolos ke Senayan adalah Asep Wahyuwijaya (Nasdem), Marlin Maisarah (Gerindra), dan Achmad Ru’yat (PKS).
“Sedangkan Elly Yasin dari PPP terancam tak lolos ke DPR RI. Hal ini imbas prediksi PPP tak lolos electoral threshold secara nasional. Kalau caleg di daerah tetap masuk,” ujar Yusfitriadi.
Dari jatah 9 kursi DPR RI, sesuai survei LS Vinus, Gerindra (22,38%) meraih 2 kursi (Fadli Zon dan Mulyadi), PDIP (13,24%) 1 kursi (Adian Napitupulu), Nasdem (12,19%) 1 kursi (Asep Wahyuwijaya), PAN (10,47%) 1 kursi (Primus Yustisio), Golkar (10,23%) 1 kursi (Ravindra Airlangga), PKB (6,42%) 1 kursi (Tommy Kurniawan), dan PKS (5,33%) 1 kursi (Achmad Ru’yat). Sedangkan kursi ke-9 diperebutkan oleh Elly Yasin (PPP 4,33%) dan Marlin Maisarah (Gerindra 22,38%).
Sementara untuk kursi DPD RI, warga Kabupaten Bogor sesuai hasil survei LS Vinus memilih komedian Alfiansyah Komeng karena faktor public figur, AA Ade Kadarisman karena faktor nomor urut pertama, Rusdi Hidayat karena faktor jaringan, dan Jihan Fahira karena faktor keartisannya.***
(Acep Mulyana)