Sunday, 28 April 2024
HomeNasionalRumah Habib Rizieq Shihab Didatangi Polisi Bawa Pesan Khusus Dari Kapolri   

Rumah Habib Rizieq Shihab Didatangi Polisi Bawa Pesan Khusus Dari Kapolri   

Bogordaily.net – Rumah Shihab didatangi polisi yang bertugas di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.

“Beberapa hari yang lalu, saya didatangi oleh empat anggota polisi, dipimpin oleh seorang Kombes, mereka yang dua berasal dari Mabes Polri, yang dua lagi dari Polda Metro Jaya,” Kata dalam acara Istighosah Kubro di Pademangan, Jakarta Utara, dikutip Jumat (9/2/2024).

Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan keempat polisi diterima dengan hormat di kediamannya.

“Semenjak kasus Km 50, belum ada polisi yang berani datang ke rumah saya, baru kemarin datang lagi. Tentunya sebagai tamu kita hormati,” ucap Rizieq.

Kepada Rizieq, keempat polisi itu menuturkan bahwa mereka ingin menjalankan program cooling system selama masa Pemilu 2024.

Keempatnya juga mengaku mendapat tugas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Jadi mereka sampaikan kepada saya satu, visi misi yang sangat bagus. Beliau sampaikan kami dari kepolisian punya program cooling system,” ujar Rizieq.

“Maka kami ditugaskan oleh Kapolri dan semua jajaran untuk bagaimana menciptakan cooling system, artinya umat tetap sejuk umat tetap damai,” lanjutnya.

Rizieq mengaku senang dengan rencana yang dibawa oleh para polisi itu. Tak lupa, ia juga menitipkan pesan kepada Kapolri terkait keamanan masa Pemilu.

“Saya katakan kepada mereka, sampaikan saja kepada Bapak Kapolri kalau ingin Pemilu damai, maka gelar lah Pemilu yang jujur dan adil,” ucap Rizieq.

Pilih Presiden yang Peduli Palestina 

Dalam kesempatan yang lain, Shihab juga mengingatkan kepada masyarakat agar memilih capres yang peduli dengan Palestina.

Dalam sebuah dakwahnya, Rizieq mengatakan kepada jamaah untuk tidak memilih peserta Pemilu 2024 yang tak peduli dengan kondisi Palestina.

“Makanya besok saudara, kepada calon-calon pemimpin, mau capres, cawapres, caleg, kalau nggak peduli dengan Palestina, jangan dipilih. Kalau ada capres tidak peduli dengan Palestina, tenggelamkan,” ujarnya.

Bukan hanya soal agama, tapi kepedulian terhadap Palestina menurutnya adalah terkait kemanusiaan dan keadilan. Sehingga, orang-orang yang tidak peduli terhadap Palestina, dianggap tidak memiliki empati dan rasa kemanusiaan sesama umat manusia.

“Jadi jangan sembarang bicara, Palestina urusan orang Arab bukan urusan bangsa Indonesia. Astaghfirullah haladzim, orang-orang yang bicara seperti ini mereka tidak punya empati, tidak punya rasa kemanusian, orang-orang yang egois, yang tidak peduli dengan urusan orang Islam,” imbuhnya.

Profil Rizieq Shihab

Al-Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc., M.A., Ph.D., adalah seorang pendakwah yang berasal dari Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia.

Ulama yang lahir pada 24 Agustus 1965 ini merupakan anak tunggal dari pasangan  Habib Hussein bin Muhammad Shihab dan Sidah Alatas.

Kedua orang tuanya diketahui sebagai orang asli Betawi dengan darah keturunan Hadhrami. 

Ayahnya merupakan salah satu pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan pada tahun 1937.

Namun sejak usia 11 bulan, ayahnya meninggal sehingga Rizieq hanya diasuh oleh ibunya. 

Kendati sebagai orang tua tunggal, ibunya bekerja sebagai perias berjuang untuk pendidikan .

Setelah lulus di SDN 1 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada tahun 1975, kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP 40 Pejompongan, Jakarta Pusat.

Karena jarak yang lumayan jauh, akhirnya ia pindah ke SMP Kristen Bethel Petamburan yang jaraknya relatif lebih dekat dengan rumahnya.

Lalu ia melanjutkan di SMA Negeri 4 Jakarta di Gambir, tapi Rizieq lulus dari SMA Islamic Village Tangerang pada tahun 1982.

Selepas SMA, ulama yang tinggal di kawasan Petamburan ini menempuh kelas bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).

Selang setahun kemudian, ia mendapat beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk kuliah di Arab Saudi, yang membuatnya belajar Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) di Universitas Raja Saud.

Kemudian melanjutkan pendidikan untuk program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia.

Barulah pada tahun 2008, ia melanjutkan pendidikan bidang Syari'ah yang kemudian meraih gelar Master of Arts (M.A.) di Universitas Malaya.

Untuk program doktor, pada tahun 2012 ia mengambil program Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S3 dan meraih gelar doktor pada 15 April 2021 lalu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here