Wednesday, 8 May 2024
HomeNasionalTanggal, Doa dan Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2024

Tanggal, Doa dan Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2024

Bogordaily.net – Bulan Nisfu Syaban, yang jatuh di antara bulan Rajab dan bulan Ramadan dalam kalender Hijriah, menandai malam ke-15 bulan Syaban 2024.

Seperti yang diungkapkan oleh NU Online, merupakan momen yang dinantikan oleh umat Muslim.

Di malam tersebut, Allah SWT dipercaya mengampuni segala dosa hamba-Nya. Karena itulah, sering disebut sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan.

Pada , disarankan bagi seluruh umat Muslim untuk melaksanakan amalan-amalan penting. Pasalnya, malam tersebut dianggap sebagai salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.

Lantas kapan ? Berikut informasi selengkapnya mengenai kapan 2024.

2024

Malam ini banyak dinantikan oleh seluruh umat Muslim. Hal tersebut tentunya agar tidak melewatkan keistimewaan malam tersebut dengan melakukan banyak amalan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikutip dari kalender Hijriah Indonesia oleh Kementerian Agama RI, Nisfu Syaban jatuh pada 15 Syaban 1445 Hijriah yang bertepatan dengan 25 Februari 2024. Maka, jatuh pada 24 Februari 2024.

Doa

menjadi momen yang tepat untuk melakukan berbagai amalan-amalan kebaikan dan beribadah kepada Allah SWT, karena adalah doa yang tidak akan ditolak, seperti dalam hadis di bawah ini:

عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.

Artinya:

“Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idulfitri, dan malam Idul Adha.”

Terdapat amalan tertentu yang dilakukan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Dilansir dari NU Online, Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam Kitab Maslakul Akhyar mencatatkan doa berikut sebagai doa yang dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban.
َللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya:

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad saw dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT” (Sayid Utsman, Maslakul Akhyar, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa catatan tahun], halaman 78-80).

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Usai berakhirnya bulan Rajab, maka akan memasuki bulan Syaban 1445 Hijriah. Pada bulan ini, menjadi tanda akan memasuki bulan Ramadan.

Keberadaan bulan Syaban diapit oleh dua bulan istimewa lainnya, yakni bulan Rajab dan bulan Ramadan. Mengutip NU Online, terrdapat keutamaan pada bulan Syaban.

Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

Kaum Muslim meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah swt, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here