Saturday, 27 April 2024
HomePolitikAdu Mekanik Cak Imin Vs Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim. Siapa...

Adu Mekanik Cak Imin Vs Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim. Siapa Lebih Moncer?

Bogordaily.net –  Wacana Muhaimin Iskandar atau vs di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 mencuat.

Hal ini pun direspons oleh Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Saifullah Ma'shum.

Ia meyakini ketua umum partainya itu akan mengambil ijtihad politik. Namun, saat ini disebut masih fokus mengawal gugatan sengketa hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

Wacana maju di Pilgub Jawa Timur ini sempat digaungkan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah. 

Ia mengungkapkan bahwa ada aspirasi dari akar rumput yang menginginkan memimpin Jawa Timur.

Adapun sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Timur berencana akan maju Pilgub Jatim 2024. 

Jika benar maju di Pilgub Jatim, ia akan bertarung dengan Khofifah.

Hal ini lantas membuat pendidikannya dan ikut dibanding-bandingkan.

Cak Imin menjalani pendidikan SD dan SMP di tempat ayahnya mengajar, yakni  Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Jombang. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke MAN 1 Yogyakarta. 

Sambil sekolah, Cak Imin juga menjadi pengajar di Pesantren Denanyar Jombang pada 1980-1983. 

Begitu lulus, ia mendaftar ke Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UGM.

Selama menjadi mahasiswa di sana, Cak Imin aktif sebagai anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UGM. 

Selang beberapa tahun, ia memutuskan untuk melanjutkan studinya.

Cak Imin mengambil S2 Komunikasi di Universitas Indonesia (UI). 

Saat itu, ia membuat tesis yang berkaitan dengan partainya, yakni Manajemen Hubungan Masyarakat Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilu 1999. 

Lalu, pada 3 Oktober 2017, Cak Imin diberi gelar Doktor Honoris Causa bidang sosiologi politik oleh Universitas Airlangga (Unair). Gelar ini mungkin asing bagi sebagian orang.

Honoris Causa adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap berjasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia tanpa melalui pendidikan akademik doktoral.

Cak Imin dinilai berkontribusi dalam bidang sosial dan akademik dengan berbagai aksi sosial serta karya bukunya. Adapun pemberian gelar Honoris Causa itu sempat ditolak. 

Kalangan akademisi di lingkungan Unair menyebut Cak Imin tidak layak menerima gelar Dr HC dalam bidang ilmu sosiologi politik. 

Namun, pada akhirnya, ia tetap mendapatkannya.

Soal wacana Cak Imin maju Pilkada Jatim, Saifullah meminta jajaran kader dan pengurus PKB tetap mengawal gugatan sengketa hasil Pemilu yang diajukan paslon Anies-Muhaimin di MK.

Menurutnya, gugatan ke MK sebagai upaya menegakkan amanat konstitusi agar Pemilu berjalan adil dan jujur. Ikhtiar itu, kata Saifullah perlu dikawal seluruh jajaran anggota PKB sebagai pengusung utama pasangan AMIN.

Sementara itu, Khofifah pernah bersekolah di SD Taquma serta SMP dan SMA Khodijah yang ada di Surabaya. 

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di dua tempat berbeda.

Pertama, ia mengambil program S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga (Unair). 

Kedua, ia belajar ilmu komunikasi dan agama di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya.

Setelah itu, Khofifah melanjutkan S2 ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI). 

Selama menjadi pelajar dan mahasiswa, ia kerap tergabung pada sejumlah organisasi.

Khofifah pernah menjadi Ketua OSIS SMA Khadijah dan Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). 

Lalu, ia juga dipilih sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here