Monday, 29 April 2024
HomeKabupaten BogorAktivis Desak Aparat Tangkap Oknum Chevilly Bogor

Aktivis Desak Aparat Tangkap Oknum Chevilly Bogor

Bogordaily.netDewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia () mendesak aparat hukum untuk menangkap oknum D, pemilik
Resort & Camp Ciawi, Kabupaten Bogor. GMP RI mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oknum D terhadap tiga karyawannya.

Dugaan arogansi yang diduga dilakukan D, oknum Resort & Camp, kepada karyawannya merupakan tindakan melawan hukum.

“Kami mengutuk keras kepada oknum Resort & Camp yang diduga telah melakukan aksi kekerasan kepada tiga karyawan yang merupakan putra pribumi Ciawi,” ujar Ketua Bidang Informasi , , Jumat 8 Maret 2024.

Pemuda asal Ciawi yang juga Anggota DPP ini menegaskan aksi kekerasan oknum D terhadap karyawannya merupakan tindakan yang tidak terpuji dan melawan hukum.

Pendiri Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia itu dengan tegas meminta aparat hukum segera memproses oknum D sebagai pemilik .

“Kami meminta pihak kepolisian segera memproses oknum D dan oknum lainnya di Resort tersebut,” tandasnya.

Seperti diberitakan Bogordaily.com sebelumnya, terungkapnya aksi koboy pemilik terbongkar pada Rabu, 6 Maret 2024. D melaporkan tiga orang karyawannya ke Polsek Ciawi atas tuduhan penggelapan tiket wahana permainan di Chevilly.

Baca Juga: ‘Arogansi' Pemilik Chevilly Bikin Keki Warga Ciawi

Namun perkara tersebut berakhir mediasi. Ketiga karyawan itu pun dibebaskan dari tuduhan dan mendapat jaminan dari keluarganya.

“Saat berada di Polsek Ciawi mereka termasuk adik ipar saya tidak memberikan keterangan lengkap kepada polisi. Pada Rabu malamnya, adik ipar saya yang bernama Aldi tiba-tiba mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. Mertua saya jadi curiga. Setelah membuka baju, tubuh Aldi penuh luka lebam. Kemudian kami dokumentasikan,” ujar Sumantri alias Bering, Jumat malam, 7 Maret 2024.

Saat terus dicecar, kata Bering, adik iparnya mengaku bahwa dirinya dan dua orang rekannya sempat diborgol oleh D di kantor Chevilly.

“Aldi dan dua orang rekannya dalam kondisi diborgol dipukuli oleh semua karyawan Chevilly atas perintah D. Bahkan Aldi diinjak-injak kepalanya,” ungkap Bering yang juga sebagai Sekretaris Desa Citapen.

Sebelumnya, sejumlah warga juga mengaku mendapatkan perlakuan serupa dari D. “Sekitar enam bulan lalu anak saya, Siti Irmayanti, yang bekerja di bagian Admin Chevilly juga pernah ditampar oleh D dan tidak dibayar gajinya. Sampai sekarang tidak ada pertanggungjawaban dari D,” ujar Abah, warga Desa Citapen.

“D harus diberi pelajaran agar tidak terulang lagi kepada yang lain. Jangan sampai arogan terus,” imbuhnya.

Pada 2023 silam, Dede Suhendar alias Boris, wartawan lokal Bogor juga mendapati perlakuan serupa dari D. “Saya pernah ditodong senjata oleh D pada tahun 2023 lalu. Kemudian saya melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciawi,” terangnya.

Selain itu, tahun 2023 lalu Chevilly juga pernah didemo oleh warga dan tokoh ulama akibat diduga menjajakan minuman keras.

Masih pada tahun 2023, kalangan aktivis dan mahasiswa menggelar unjuk rasa untuk memprotes kemacetan akibat hilir mudiknya kendaraan bus ke Chevilly.
(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here