Saturday, 23 November 2024
HomeKabupaten Bogor'Arogansi' Pemilik Chevilly Bikin Keki Warga Ciawi

‘Arogansi’ Pemilik Chevilly Bikin Keki Warga Ciawi

Bogordaily.netWarga Kecamatan Ciawi mulai merasa gerah dan keki terhadap arogansi pemilik Chevilly Resort & Camp, di Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Kekesalan warga bukan tanpa sebab. Rentetan kejadian mulai terungkap setelah beberapa korban mengaku mendapatkan kekerasan baik verbal maupun nonverbal yang diduga dilakukan pemilik Chevilly berinisial D.

Terungkapnya aksi koboy pemilik Chevilly terbongkar pada Rabu, 6 Maret 2024. D melaporkan tiga orang karyawannya ke Polsek Ciawi atas tuduhan penggelapan tiket wahana permainan di Chevilly.

Namun perkara tersebut berakhir mediasi. Ketiga karyawan itu pun dibebaskan dari tuduhan dan mendapat jaminan dari keluarganya.

“Saat berada di Polsek Ciawi mereka termasuk adik ipar saya tidak memberikan keterangan lengkap kepada polisi. Pada Rabu malamnya, adik ipar saya yang bernama Aldi tiba-tiba mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. Mertua saya jadi curiga. Setelah membuka baju, tubuh Aldi penuh luka lebam. Kemudian kami dokumentasikan,” ujar Sumantri alias Bering, Jumat malam, 7 Maret 2024.

Saat terus dicecar, kata Bering, adik iparnya mengaku bahwa dirinya dan dua orang rekannya sempat diborgol oleh D di kantor Chevilly.

“Aldi dan dua orang rekannya dalam kondisi diborgol dipukuli oleh semua karyawan Chevilly atas perintah D. Bahkan Aldi diinjak-injak kepalanya,” ungkap Bering yang juga sebagai Sekretaris Desa Citapen.

Mendapati pengakuan dan bukti-bukti dari Aldi dan kedua rekannya tersebut, Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Ciawi ini pun naik pitam. Ia pun lantas berkoordinasi mengenai peristiwa tersebut dengan aparat Polsek Ciawi, Kepala Desa Banjarsari, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun tokoh pemuda di wilayah Kecamatan Ciawi.

“Saya dan keluarga tidak terima dan sakit hati atas perlakuan D. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adik ipar saya jadi korban kalau begini,” tegasnya.

Untuk meredam ketegangan massa yang telah mendengar kejadian tersebut, Kepala Desa, aparat Polsek Ciawi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama menggelar mediasi di sebuah majelis Taklim di Desa Cileungsi pada Jumat malam, 7 Maret 2024.

Bering dan keluarga korban hadir dalam kesempatan tersebut. Namun disayangkan D enggan hadir dengan alasan harus berangkat ke Jakarta.

“Kami sudah beritikad baik, kalau tidak ada penyelesaian kami akan menempuh jalur hukum,” tandas Bering.

Karyawan Ditampar Wartawan Ditodong

Dalam pertemuan tersebut, akhirnya sejumlah warga mengaku mendapatkan perlakuan serupa dari D. “Sekitar enam bulan lalu anak saya, Siti Irmayanti, yang bekerja di bagian Admin Chevilly juga pernah ditampar oleh D dan tidak dibayar gajinya. Sampai sekarang tidak ada pertanggungjawaban dari D,” ujar Abah, warga Desa Citapen.

“D harus diberi pelajaran agar tidak terulang lagi kepada yang lain. Jangan sampai arogan terus,” imbuhnya.

Pada 2023 silam, Dede Suhendar alias Boris, wartawan lokal Bogor juga mendapati perlakuan serupa dari D. “Saya pernah ditodong senjata oleh D pada tahun 2023 lalu. Kemudian saya melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciawi,” terangnya.

Selain itu, tahun 2023 lalu Chevilly juga pernah didemo oleh warga dan tokoh ulama akibat diduga menjajakan minuman keras.

Masih pada tahun 2023, kalangan aktivis dan mahasiswa menggelar unjuk rasa untuk memprotes kemacetan akibat hilir mudiknya kendaraan bus ke Chevilly.
(Acep Mulyana)

1 COMMENT

  1. Ini real bangetttt ya guys, aku juga mantan karyawan, bahkan si D ini ga liat jenis kelamin itu cewe/cowo, kalo ke cowo si D ini lebih parah sampe digampar dan melakukan kekerasan lainnya, bukan karna hal yg fatal, tapi karna hal spele!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here