Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Kelurahan Pasir Jaya menginisiasi sebuah program dalam membangun ekosistem percepatan stunting dengan kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak.
Ekosistem yang dibangun yakni dengan menyediakan gizi yang cukup untuk anak-anak stunting dan keluarga rawan stunting yang dimulai dengan penanaman padi Nutri Zinc pada Minggu lalu di lahan yang berada di dalam area Kebun Penelitian Tanah Kelurahan Pasir Jaya, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Padi.
Dalam membangun ekosistem ini Pemkot Bogor berkolaborasi dengan BSIP Padi, Kelompok Tani Dewasa dan instansi lainnya bersama stakeholder pengusaha.
Secara simbolis Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Kepala BSIP Padi, Muhammad Tharmizi, Pemulia Padi Wage Ratna Rohaeni dari IPB University, Lurah Pasir Jaya, Giri Maya Yudistira beserta Wakil Ketua I Baznas Kota Bogor Subhan Murtadla, S.Ag, M.E, IWAPI, dan Perempuan Indonesia Maju.
“Dengan metode kolaborasi ini nantinya menjadi pemicu masyarakat bisa mengonsumsi padi nutri zinc ini sebagai upaya besar kita mencegah stunting. Kita berterima kasih kepada Ibu Wage sebagai pemulia padi nutri zinc. Insya Allah ini akan menjadi solusi besar Indonesia dalam mengatasi stunting,” kata Dedie Rachim.
Kolaborasi yang diinisiasi oleh Pemkot Bogor ini tidak hanya bertujuan untuk pengentasan stunting, tapi juga sebagai upaya menangani kemiskinan.
Kepala BSIP Padi, Muhammad Tharmizi mengatakan, pengentasan stunting dan mengatasi kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri.
“Sehingga kita harus bersatu, karena ini bicara anak bangsa kita yang mengalami kekurangan asupan gizi. Dengan ini saya kira akan menjadi model bukan hanya di Kota Bogor, tapi bisa menjadi role model di seluruh Indonesia untuk bagaimana kita mencegah stunting pada anak-anak kita ke depan,” ucapnya.
Andil Baznas Kota Bogor
Di lokasi yang sama Wakil Ketua I BAZNAS Kota Bogor, Subhan Murtadla, S.Ag, M.E mengatakan, alur program membangun ekosistem berkelanjutan ini diawali dengan diskusi bersama BSIP yang dilanjutkan dengan kolaborasi bersama.
“Setelah panen nanti padi ini insya Allah akan dibeli oleh kami BAZNAS kota Bogor sehingga tercipta kolaborasi dengan BSIP, yang selanjutnya akan dikembalikan kepada warga melalui program paket pangan untuk masyarakat yang dibagikan oleh BAZNAS secara gratis” ujarnya
Program ini menargetkan hasil panen sebesar 1,2 ton gabah dari lahan seluas 2.000 meter, yang akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, menjadikannya sebagai langkah konkret dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dalam mengatasi stunting.***