Saturday, 27 April 2024
HomePolitikBersaing Ketat, Elly Rachmat Yasin Diyakini Kembali ke Senayan 

Bersaing Ketat, Elly Rachmat Yasin Diyakini Kembali ke Senayan 

Bogordaily.net diprediksi bakal  kembali mendapat kepercayaan Rakyat Kabupaten Bogor untuk duduk di DPR RI.

Caleg DPR RI dari PPP untuk dapil Kabupaten Bogor ini nampaknya akan melenggang kembali ke senayan.

yang juga istri dari mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin ini mengantongi puluhan ribu suara. Ia tercatat mengantongi 40 ribuan lebih suara.

Di Kabupaten Bogor suara PPP sendiri angkanya mencapai 160 ribuan lebih versi tim internal PPP merujuk data C1 TPS Se-Kabupaten Bogor.

Sebagai informasi di Dapil Jawa Barat V, ada kuota sembilan kursi DPR – RI. Kabupaten Bogor merupakan Dapil yang dipenuhi Caleg -caleg kuat dan memiliki pengaruh di masyarakat, diantaranya mantan aktivis Fadli Zon, Adian Yunus Yusak Napitupulu, serta dua pesohor yang wajahnya tak asing lagi di masyarakat, di antaranya Primus Yustisio dan Tommy Kurniawan.

Dapil Jawa Barat V menjadi rebutan para politisi nasional karena jarak dari Jakarta sangat dekat yang bisa ditempuh kurang dari satu jam.

Selain itu, Dapil Jawa Barat V memiliki jumlah pemilih gemuk dengan total Daerah Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3,8 juta lebih.

Kiprah  

Elly Yasin sendiri merupakan tokoh wanita yang cukup peduli. Di Kabupaten Bogor kiprahnya sudah malang melintang.

Misalnya, ia sangat concern terhadap UMKM, dan Koperasi untuk memberantas bank emok yang kerap dikeluhkan warga Kabupaten Bogor. Saat ini ia adalah anggota Komisi VI DPR RI.

Soal Bank Emok. Dia menilai harus bisa ditangani. Ia kerap mendorong pemerintah untuk turun tangan mengatasi bank emok di tengah-tengah masyarakat.

Ia menjelaskan dari total jumlah masyarakat Bogor sebanyak 5,7 juta jiwa serta Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM) yang mencapai 23 ribu, hanya mendapatkan tiga tenaga penyuluh dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).

Menurutnya, lemahnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban peserta koperasi, dapat dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Di Bogor, mereka dikenal sebagai bank emok.

Emok sendiri berasal dari kata Sunda yang artinya berarti cara duduk perempuan yang lesehan dengan bersimpuh menyilang kaki ke belakang. Mereka memberi dana pinjaman mengatasnamakan sebagai koperasi dengan bunga yang memberatkan peminjam uang yakni masyarakat awam.

“Masih lemahnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban koperasi yang sesuai regulasi perkoperasian terutama pada prinsip dan fungsi rapat anggota koperasi, sehingga mengambil kesempatan beberapa oknum, kini berkembangnya dengan nama bank emok. Kalau di Bogor, emok itu duduk yang mengatasnamakan sebagai koperasi dengan memberikan bunga yang sangat menjerat. Jadi kurangnya pemahaman tentang koperasi membuat masyarakat banyak yang terjerat dengan bank emok,” kata Elly.

Oleh karena itu, ia meminta Kemenkop-UKM menambah tenaga penyuluh koperasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor, agar tidak terjebak dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Elly juga meminta dukungan kepada Kemenkop UKM untuk memberikan dukungan pada sarana dan prasarana UKM, salah satunya fasilitas media promosi. 

“Perlu juga dukungan sarana dan prasarana kerja koperasi serta media promosi produk secara digital,” tutup legislator dapil Jawa Barat V itu.***

(Gibran)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here