Sunday, 28 April 2024
HomeBeritaHasil Sidang Isbat : 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret...

Hasil Sidang Isbat : 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024

Bogordaily.net – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan hasil sidang isbat (penetapan) , yang menetapkan bahwa awal bulan suci Ramadan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Keputusan ini diumumkan setelah sidang isbat yang digelar di Kantor , Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, pada Minggu, 10 Maret 2024.

Penetapan awal Ramadan ini memiliki signifikansi penting bagi umat Muslim di Indonesia, karena menentukan awal pelaksanaan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama ini merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk menegakkan ketetapan kalender hijriah berdasarkan metode hisab dan rukyat.

“Sidang Isbat secara mufakat menetapkan jaruh pada Selasa, 12 Maret 2024 M,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat Penetapan .

Posisi Hilal

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal.

“Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan, tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara – 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°),” kata Menag.

“Dengan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik sampai dengan 2 derajat 35 menit 15 detik,” sambung Menag.

Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1445 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Diketahui, pada 2021 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan posisi demikian, lanjut Menag, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

134 Titik Rukyah

Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 134 titik di Indonesia.

“Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 134 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal,” ujar Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Syakban menjadi 30 hari sehingga jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

“Dengan penetapan ini, kami berharap seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan,” tutur Menag.

Menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Ramadan di masyarakat, Menag menyatakan ini merupakan hal yang wajar dan jangan sampai mengganggu ukhuwah atau persaudaraan.

“Ada perbedaan itu lumrah. Tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga tercipta suasana kondusif,” sambung Menag.

Sidang Isbat ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II .***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here