Sunday, 5 May 2024
HomeTravellingMenyusuri 'Kampung' Prabu Siliwangi di Bogor, Raja Mahsyur dari Padjajaran 

Menyusuri ‘Kampung’ Prabu Siliwangi di Bogor, Raja Mahsyur dari Padjajaran 

Bogordaily.net – Inilah ‘Kampung’ Prabu Siliwangi yang ada di Bogor, konon penduduk di sini adalah keturunan raja tersebut.

Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja Kerajaan Pajajaran yang sangat populer di kalangan masyarakat Sunda.

Salah satu desa di Kabupaten Bogor ini terdapat kampung yang seluruh penduduknya diyakini merupakan keturunan Prabu Siliwangi.

Kampung tersebut bernama Kampung Urug, yang berada di Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ciri khas Kampung Urug adalah rumah panggung bergaya tradisional dan pola kehidupan yang kental dengan kebudayaan Sunda.

Kampung Urug berada di lereng bukit, sehingga jalan untuk menuju kesana sangat terjal, sempit, dan berkelok.

Masyarakat Kampung Urug menganggap mereka adalah keturunan Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Pajajaran.

Hal itu dibuktikan dengan keterangan ahli yang memeriksa bangunan rumah tradisional Kampung Urug.

Ia menemukan sambungan kayu yang sama dengan salah satu bangunan di Cirebon yang merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Pajajaran.

Di Kampung Urug terdapat sosok yang dijadikan leluhur yaitu Mbah Buyut Rosa. Ia adalah salah satu keturunan Prabu Siliwangi.

Menurut sesepuh, Prabu Siliwangi berkali-kali menghilang dan muncul di Kampung Urug, dikutip dari YouTube Catatan Media.

Kata urug yang dijadikan nama Kampung Urug berasal dari kata guru yang dibaca secara terbalik.

Kata guru berdasarkan etimologi rakyat atau kerata basa merupakan akronim dari digugu dan ditiru. Jadi, seorang guru harus dipatuhi dan diteladani.

Kampung Urug diperkirakan sudah berusia lebih dari 450 tahun, ditandai dengan penduduknya yang berpegang teguh pada tradisi dan keteladanan Sunda.

Kampung Urug terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Urug Tonggoh atau atas, Urug Tengah, dan Urug Lebak atau bawah.

Masing-masing wilayah Kampung Urug dipimpin oleh satu orang sepuh yang memiliki tugas berbeda.

Sepuh Urug Tonggoh bertugas untuk memimpin kegiatan yang berhubungan dengan adat dan ritual.

Kegiatan tersebut seperti syukuran, menanam padi, dan kematian. Selain itu, juga bertugas sebagai juru bicara jika ada tamu dari luar Kampung Urug.

Sepuh Urug Tengah bertugas untuk memberikan petunjuk, mengatur, dan mengarahkan masyarakat dalam kegiatan adat dan ritual.

Ia bertugas untuk memimpin seluruh kegiatan adat, mengendalikan serta mempertahankan adat Kampung Urug.

Sepuh Urug Lebak merupakan orang yang paling dituakan atau disebut dengan pananggeuhan atau tempat bersandar.

Sejarah Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi atau yang bernama asli Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja adalah putra Prabu Dewa Niskala yang lahir pada tahun 1401 M di Kawali, Ciamis, Jawa Barat.

Sri Baduga Maharaja mengawali karirnya saat memerintah Kerajaan Pajajaran pada tahun 1482 M hingga 1521 M.

Di bawah naungan Sri Baduga Mahara inilah Kerajaan Pajajaran mengalami puncak perkembangan yang pesat.

Dalam catatan carita puisi dan Prasasti Batutulis menyatakan bahwa Sri Baduga Maharaja dinobatkan sebanyak dua kali untuk memegang mandat kerajaan.

Pertama, ketika Jayadewata mendapat mandat untuk memegang Kerajaan Galuh di Kawali, Ciamis dari sang ayah Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora dengan gelar Dewataprana.

Kedua, Sri Baduga Maharaja menerima mandat Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertuanya bernama Prabu Susuk Tunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung.

Dengan peristiwa ini, ia menjadi sosok satu-satunya raja yang mendapat rekomendasi dari dua kerajaan, yakni Sunda dan Galuh.

Gelar Prabu Siliwangi ini berasal dari dua kata “silih” dan “wewangi”. Silih artinya pengganti dan wewangi artinya wangi atau harum.

Jadi, nama Prabu Siliwangi bisa dimaknai dengan “Pengganti Prabu Wangi”. Prabu Siliwangi sendiri adalah seorang raja yang mampu memberikan harum pemerintahan Kerajaan Pajajaran.

Selain itu, Siliwangi juga mencerminkan raja yang mampu menjadikan rakyat makmur sentosa. 

Keterangan ini sesuai dengan ditemukannya sebuah candi yang dibangun untuk menghormati Prabu Siliwangi di Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, Bogor, Jawa Barat.

Dalam masyarakat Sunda, Sri Baduga Maharaja sendiri lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. 

Penyebutan nama Prabu Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun.

Naskah ini ditulis pada tahun 1518 M, saat Sri Baduga Maharaja masih memimpin Kerajaan Pajajaran.

Tidak hanya itu, nama Prabu Siliwangi juga sering dijadikan cerita visual di televisi maupun cerita rakyat Pasundan.

Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya memiliki inti bahwa tokoh ini adalah seorang raja ternama yang memimpin Kerajaan Sunda (Pajajaran).

la terkenal seorang yang baik, menumpas keburukan, memperjuangkan kebaikan dan memiliki sifat yang bijaksana. 

Oleh karena itu, nama Prabu Siliwangi telah menjadi identitas tersendiri bagi orang Sunda.

Demikian informasi dan ulasan mengenai kampung Urug yang diyakini sebagai kampungnya Prabu Siliwangi yang ada di Kabupaten Bogor.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here