Tuesday, 21 May 2024
HomeEkonomiHolding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan dan...

Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

Bogordaily.net terus berkembang dan berikut ini perannya dalam meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan perempuan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki target pencapaian 90% dari inklusi keuangan di tahun 2025. Dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85%.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan salah satu strategi untuk mencapai target pencapaian 90% dari inklusi keuangan di tahun 2025 yakni dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui .

Sejak dibentuknya di tahun 2021, BRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan. Dari 45 juta usaha ultra mikro masih terdapat 18 juta usaha ultra mikro yang masih belum terlayani.

“Melalui ekosistem , BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing. Dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya secara ekonomi. Namun juga dari aspek sosial,” ujar Supari pada konferensi pers Perkembangan dan Nasabah Mekaar dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan yang diselenggarakan di Media Center Kementerian BUMN pada Selasa, 30 April 2024.

Dalam acara tersebut juga hadir Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dan Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam konferensi pers Perkembangan di Media Center Kementerian BUMN pada Selasa, 30 April 2024. (Foto: Dok. BRI)

Perkembangan

BRI dalam memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia.

Dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar serta customer base yang besar, dukungan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah dalam implementasi kebijakan keberpihakan kepada nasabah Mikro dan Ultra Mikro.

Dengan terbentuknya , terdapat pergeseran nasabah yang belum terlayani layanan keuangan formal. Dari 14 juta usaha di tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.

Secara nasional, progress inklusi keuangan telah mengalami peningkatan 3,3% menjadi 87,30% diukur dari penggunaan produk dan layanan keuangan.

Sedangkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7% dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan.

“Dimulai dari tahun 2021, saat ini telah masuk tahun ketiga yang salah satu inisiatifnya berfokus pada pemberdayaan berskala penuh. Dilihat dari performa keuangan BRI Mikro dan Ultra Mikro di Q1 2024 telah mencapai 617,9 T dengan jumlah debitur sebanyak 36,8 juta,” jelas Supari.

Dengan kehadiran Holding Ultra Mikro, pertumbuhan nasabah Mekaar telah mencapai 15 Juta nasabah di 2023. Sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar juga telah berhasil naik kelas ke BRI dan Pegadaian.

Peran Holding Ultra Mikro dalam Pemberdayaan Perempuan

Sinergi Holding Ultra Mikro pada Q1 2024 telah menumbuhkan 16.404.300 nasabah PNM Mekaar  dan terdapat pembukaan rekening Simpedes UMi, sebanyak 199.988.

Ketua kelompok PNM Mekaar juga sudah mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi Agen BRILink Mekaar. Lalu sebanyak 4.843 nasabah sudah membuka tabungan emas dari Pegadaian dan integrasi melalui aplikasi juga sudah mempermudah sebanyak 7.961.136 nasabah yang melakukan pembukaan simpedes UMI melalui aplikasi Mekaar DIGI.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menekankan fungsi PNM dalam mereaktualisasi budaya bangsa dalam hal gotong-royong.

Ia menjelaskan sejak sebelum Indonesia merdeka masyarakat terbiasa dengan budaya gotong-royong yang tercermin dalam kebiasaaan arisan.

Holding Ultra Mikro
 

Budaya ini menurutnya menjadi dasar gerak PNM dalam membentuk kelompok produk yang disebut dengen Pertemuan Kelompok Mingguan (PNM).

“PNM terus mendampingi seluruh perempuan pelaku usaha ultra mikro yang sekarang sampai dengan Desember 2023, nasabah aktif PNM Mekaar yang sudah kami damping sudah mencapai 15,1 juta nasabah,” ujar Arief Mulyadi.

Angka tersebut kata Arief tumbuh 9,42% year on year jika dibandingkan dengan Desember tahun 2022.

Pembiayaan yang Disalurkan PNM 

Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sedangkan jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.

Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah. Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor.

“Dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan,” imbuh Arief.

PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabah. Hingga kini sudah mencatatkan jumlah nasabah 15.2 juta di seluruh Indonesia.

PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Arief Mulyadi menekankan fokus PNM yakni mengangkat kepercayaan diri nasabah yang inferior menjadi pelaku usaha yang punya mental untuk maju.

“Kebanyakan nasabah Mekaar ini adalah ibu-ibu yang bahkan tidak berani untuk bermimpi tentang sukses,” tambahnya.

Setelah diberikan modal kata Arief, intelektual dan wawasan usaha melalui pengembangan kapasitas usaha akhirnya mereka memiliki keberanian untuk semakin naik kelas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here