Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Bogor terus berupaya menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas. Dengan produk yang berkualitas serta legalitas produk yang lengkap.
Berbagai program kegiatan dilakukan, salah satunya adalah bazar Ramadan yang diselenggarakan Pemkab Bogor sebagai wadah UMKM untuk meraup cuan di bulan Ramadhan.
Bazar Ramadan dilaksanakan oleh Pemkab Bogor bersama stakeholder selama bulan Ramadhan di tingkat kabupaten dan di kecamatan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Iman Wahyu Budiana mengungkapkan, bulan suci Ramadan memang memberikan keberkahan kepada umat muslim, keberkahan ini pun dirasakan oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Bogor.
Omset Meningkat
Omsetnya meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar. Ada pula para pelaku UMKM ultra mikro seperti para penjual takjil yang bermunculan selama bulan Ramadan.
“Selama bulan Ramadan, Pemkab Bogor bekerja sama dengan stakeholder melaksanakan kegiatan bazar. Tentunya ini merupakan bentuk perhatian kami kepada para pelaku UMKM untuk berjualan dan meraih omset,” kata Iman, Jum’at 5 April 2024.
“Salah satunya Diskop UKM yang menyelenggarakan bazar Ramadan selama tiga hari berturut-turut ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM, sehingga bisa meraih kenaikan omset. Karena, bazar Ramadan ini pun mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat untuk datang dan berbelanja,” tambahnya.
Iman menjelaskan, bazar yang dilaksanakan di halaman kantor Diskop UKM adalah kegiatan non APBD. Hanya memanfaatkan apa yang kami miliki untuk bisa digunakan para pelaku UMKM berjualan.
Tapi tahun depan pihaknya akan anggarkan, karena rencananya akan menyelenggarakan bazar di lokasi yang memang di sana ada pasarnya sesuai dengan produk UMKM yang dijual. Dari evaluasi kegiatan bazar Ramadan yang selama tiga hari kami selenggarakan.
“Alhamdulillah hasilnya cukup lumayan. Ada yang sampai meraup keuntungan Rp5 juta sampai Rp10 juta rupiah. Kami juga bekerjasama dengan Bank BJB, setiap UMKM diberikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yaitu standar pembayaran kode QR untuk memfasilitasi pembayaran nontunai. Meski demikian ada juga yang melakukan pembayaran tunai,” ujar Iman.
Sertifikasi Halal
Iman juga mengatakan, kami juga sedang gencar untuk mengajak para pelaku UMKM membuat sertifikasi halal. Bahkan, Pemkab Bogor memiliki program pembuatan sertifikasi halal gratis yang dilaksanakan sebanyak empat gelombang, satu gelombangnya untuk 50 orang. Inginnya lebih banyak lagi yang bisa kami fasilitasi, namun sementara anggaranya terbatas, kedepan kami berupaya untuk menambah kuotanya.
“Kondisi UMKM di Kabupaten Bogor mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Terlihat ketika menjelang bulan Ramadan mereka sudah mempersiapkan diri, mulai dari segi permodalan dan yang lainnya, sehingga ketika bulan Ramadhan tiba hingga menjelang lebaran, mereka mulai bergeliat dan meraup cuan atau keuntungan,” kata Iman.
Ia menuturkan, untuk permodalan, mereka bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Yang merupakan program pembiayaan atau kredit bersubsidi pemerintah dengan bunga rendah. Pemkab Bogor dalam hal ini memfasilitasi dengan memberikan rekomendasi kepada para pelaku UMKM untuk mendapatkan KUR.
“Tentunya rekomendasi ini dikeluarkan setelah kami melakukan asesmen dan validasi kepada UMKM tersebut. Di antaranya kami cek apakah sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), kemudian apakah punya sertifikasi halal, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Iman berharap, momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri ini, bisa memberikan keberkahan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Bogor. Program kegiatan, pembinaan, dan fasilitasi untuk UMKM yang dilaksanakan tahun ini akan menjadi pengalaman agar ke depannya bisa lebih baik lagi.
“Mudah-mudahan UMKM Kabupaten Bogor naik kelas, dengan produk berkualitas serta memiliki legalitas produk yang lengkap,” ungkap Iman.(Albin Pandita)