Saturday, 18 May 2024
HomeOpiniBelajar dari "Guru Pendidik Kehidupan" dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional

Belajar dari “Guru Pendidik Kehidupan” dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional

Sosok pasangan “Guru” H. Achmad Widya Lesmana dan Hj Nur Asiah tidak lagi muda dengan usia 76 tahun dan 71 tahun tetap bersemangat menjalani kehidupan mengabdikan diri sebagai guru hingga kini dengan tetap mengajar para muridnya

sosok H. Acmad “guru”, bertempat tinggal di Kel. Sukadamai Rt 03/01 Kec Tanah Sareal Kota Bogor,  melekat masyarakat sekitar mengenalnya adalah sosok pendidik yang mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik Sekolah Dasar hampir 40 tahun sampai purna bakti, setelah pensiun tetap mengabdikan diri untuk mengajarkan baca tulis Al Qur'an pada masyarakat sekitar, jumlah anak didik yang merasakan setruman ilmunya sudah ribuan dan tersebar diberbagai bidang kehidupan, dilihat dari tetap datangnya para “orang tua” yang menyebut dirinya murid dari H Achmad. 

Pasangan H. Achmad WL dan Hj Nur Asiah, pernah menjadi juara 1 keluarga sakinah teladan Kota Bogor tahun 2006, kakek dari 10 anak, 9 mantu dan 22 cucu, berhasil menghantarkan 10 putra dan putrinya sampai jenjang sarjana, suatu contoh perjuangan pasangan orang tua yang berhasil menghantarkan pendidikan untuk putra/i nya dengan semua perjuangan kesungguhan yang dilakukan, ini memberikan contoh penyemangat pada para orang tua yang masih berproses mendidik anak-anaknya agar punya keyakinan akan kemudahan yang Allah berikan untuk para orang tua dalam mendidik anak. 

Penulis merasakan setruman semangat dan siraman sejuk nasehat dari H. Achmad “guru kehidupan” dengan pesan beliau untuk selalu bersyukur, sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan karena itulah penerapan pembelajaran kehidupan yang sesungguhnya.

sesuai pesan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Hadayani” bahwa sebagai seorang pendidik, di depan harus memberi teladan, di tengah harus membangun ide dan gagasan dan di belakang harus bisa memberikan motivasi dan dukungan kepada murid-muridnya.

penulis merasakan betapa kuatnya jiwa pendidik pada sosok H Achmad dan juga banyak guru lain di seluruh nusantara yang tetap menyentuh “hati dan jiwa” para anak didiknya semasa sebagai guru di kelas atau guru sesungguhnya dalam kehidupan, penuh dengan petuah, nasehat, penyemangat dan “setruman” energi untuk terus belajar secara formal atau non formal sebagai bekal kehidupan sampai selesainya kehidupan.

terimakasih tak terhingga kepada “guru kehidupan kami H Achmad WL dan Hj Asiah” dan semua guru formal dalam lembaga pendidikan, non formal di luar lembaga pendidikan dan guru nyata dalam kehidupan, selamat 02 Mei 2024 “terang dengan ilmu  selamat dunia akhirat”.***

Ditulis Oleh : Abdul Mubarok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here