Bogordaily.net –Â Penjajakan koalisi mulai bergulir di Kabupaten Bogor menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bogor November 2024.
Pada Jumat petang, 3 Mei 2024, pengurus DPD Partai Golkar menyambangi markas DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor, di Jalan Tegar Beriman, Cibinong.
Kedatangan rombongan Golkar dipimpin langsung Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi (Wanhay).
Ikut bersamanya sejumlah pengurus DPD hingga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Syamsul Hidayat.
Kedatangan mereka disambut Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Iwan Setiawan bersama jajaran pengurus. Suasana akrab dan cair nampak dari perbincangan kedua ketua partai beserta pengurus.
Usai pertemuan internal, kepada awak media, mereka menjelaskan bahwa ada sejumlah poin penting dalam pembicaraan mereka. Antara lain, kedua partai sama-sama mengikuti arahan koalisi dari masing-masing Dewan Pimpinan Pusat (DPP), agar koalisi dibangun diprioritaskan dengan partai yang satu gerbong di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Di mana Gerindra dan Golkar sama-sama satu gerbong dalam KIM pada Pilpres 2024.
Yang menarik, jika menganalisa arahan koalisi pusat disarankan oleh masing-masing DPP berlanjut di daerah, sinyal koalisi Golkar-Gerindra di Pilkada Kabupaten Bogor pun dimungkinkan menguat.
Bahkan, Iwan dan Wanhay meyakini jika Gerindra-Golkar berkoalisi maka pasangan Bupati dan Wakil Bupati dari koalisi mereka akan menang satu putaran.
“Yakin,” ucap Iwan disambut tawa hadirin.
“Kalau saya bukan saja yakin, tapi akan menang setengah putaran,” timpal Wanhay.
Golkar-Gerindra Berkoalisi di Pilkada Bogor
Iwan menjelaskan bahwa Golkar-Gerindra sudah sejak lama dekat dan pernah berkoalisi pada 2014 dan Pilpres 2024.
“Kita ingin, sesuai arahan dari pusat, Koalisi Indonesia Maju dibangun sampai ke bawah. Hari ini, sudah mengerucut ada koalisi di parlemen (koalisi KIM khususnya Golkar-Gerindra, red) di antaranya penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Mudah-mudahan koalisi berlanjut di Pilkada,” ungkap Iwan.
Disinggung tentang figur Ade Ruhandi alias Jaro Ade yang diusung Partai Golkar sebagai Calon Bupati Bogor, Iwan mengaku sudah terbangun chemistry dengan Jaro Ade.
Terlebih dirinya telah lama dekat saat menjadi Wakil Ketua DPRD dan Jaro Ade sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
“Akan tetapi penempatan posisi Bupati dan Wakil Bupati itu bukan domain DPC atau DPD, tapi DPP. Tapi kami di daerah dalam rangka ikhtiar mencari calon potensial untuk dilaporkan ke DPP,” jelasnya.
Disinggung mengenai rekomendasi Calon Bupati dari DPP, Iwan menegaskan bahwa rekomendasi dari DPP adalah bukan bersifat personal.
“Rekomendasi itu paket, sah kalau sudah ada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupatinya. Rekomendasi dari DPP itu tergantung koalisinya,” tandasnya.
Wanhay yang berada tepat di samping Iwan, mengatakan bahwa kedatangan dirinya diperintahkan DPP Partai Golkar untuk bersilaturahim dengan semua parpol termasuk Partai Gerindra.
“Perintah DPP untuk menjalin koalisi. Dan sama-sama kita ketahui kalau di Pilpres Golkar dan Gerindra sama-sama berkoalisi untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Yang keduanya, kami memiliki kesamaan bahwa di parlemen kami akan menjadi satu bagian,” ujarnya.
Demikian pula soal Pilkada, Wanhay menyampaikan bahwa soal rekomendasi koalisi bukan hanya Calon Bupati tapi harus dengan Wakil Bupati.
“Jadi saat ini belum lengkap,” imbuhnya.(Acep Mulyana)