Bogordaily.net – Jenderal dipusaran korupsi timah dibocorkan Said Didu. Jenderal inisial B itu makin santer dibahas dalam dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp 271 miliar tersebut.
Kasus ini makin pasangan setelah geger diduga Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) dibuntuti anggota Densus 88 gegara korupsi timah.
Sosok Purn Jenderal Bintang 4 makin terus jadi sorotan.
Kabar Jampidsus Kejagung yang bernama Febrie Adriansyah diduga dikuntit oleh anggota Densus 88 saat menangani perkara korupsi tata niaga timah yang merugikan negara Rp 271 triliun.
Sampai saat ini ada 21 orang yang ditetapkan jadi tersangka dan 19 di antaranya ditahan Kejagung.
Bersamaan dengan momen tersebut, anggota Densus 88 Polri terciduk menguntit Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah dengan barang bukti alat rekaman.
Gegara anggota Densus 88 yang terciduk, sosok purnawirawan Jenderal Bintang 4 berinisial B disebut dalang di baliknya serta memiliki urusan dengan kasus korupsi timah.
Eks Jenderal Bintang 4 ini disebut melindungi para koruptor yang terlibat kejahatan ini.
Siapa Sosok Jenderal Dibalik Korupsi Timah?
Sayangnya sosok sang jenderal yang disebut jadi beking di kasus korupsi itu masih jadi misteri.
Kabar soal purnawirawan jenderal ini diungkap Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.
Sampai saat ini Iskandar Sitorus tak membeberkan siapa sosok bintang 4 yang jadi beking kasus korupsi timah tersebut.
Iskandar Sitorus mengatakan sosok tersebut adalah pensiunan bintang 4 itu berinisial B dan seorang laki-laki.
Hal ini lantas dikomentari oleh Said Didu yang merupakan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini buka suara.
Said Didu mengatakan publik paham siapa sosok purnawirawan Jenderal Bintang 4 yang berinisial B tersebut.
“Publik paham siapa inisial “B” tersebut.” katanya.
Said Didu juga mengatakan bahwa sosok tersebut sudah lama mengatur bisnis timah dan nikel yang ada di Indonesia.
“Sudah lama ybs atur bisnis timah dan nikel.” pungkas Said Didu.
Itulah informasi dan ulasan mengenai jenderal yang terseret pusaran korupsi timah.***