Bogordaily.net – Kecelakaan sebuah minibus yang membawa rombongan wisatawan dari Jakarta menuju Dieng terguling di tanjakan Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu 26 Mei 2024. Hal tersebut menyebabkan tujuh penumpangnya mengalami luka berat.
Kronologi Kecelakaan
Ketua Forum Relawan Destana Banjarnegara, Wanidi, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Minibus dengan nomor polisi B 7320 CAA, yang dikemudikan oleh Agus Salim, mengalami gangguan pada sistem rem saat menuruni tanjakan di jalan raya Condong Campur, Desa Bakal. Kendaraan tersebut akhirnya hilang kendali dan terguling ke ladang milik warga setempat.
“Saat berjalan dari arah selatan atau dari Dieng, di turunan tajam, rem mengalami gangguan dan mobil terguling-guling di area pertanian warga,” ujar Wanidi.
Menurut keterangan Wanidi, minibus tersebut mulai menuruni jalan dengan menggunakan gigi dua secara pelan. Namun, ketika mendekati tikungan, rem menjadi keras dan tidak berfungsi dengan baik.
“Sebelum berangkat, rem sudah dicek, tapi mungkin oli remnya kurang atau bocor,” tambahnya.
Akibat kecelakaan ini, tujuh orang mengalami luka berat dan segera dilarikan ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Para korban mengalami luka serius dan membutuhkan perawatan intensif.
“Ada tujuh korban yang mengalami luka cukup parah. Semuanya langsung dilarikan ke RSUD Wonosobo,” pungkas Wanidi.
Kecelakaan ini menyoroti pentingnya pemeriksaan menyeluruh pada kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama untuk rombongan wisata.
Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kegagalan rem tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kecelakaan yang menimpa rombongan minibus wisatawan dari Jakarta di Banjarnegara ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu memperhatikan keselamatan dalam perjalanan.
Diharapkan para korban dapat segera pulih dan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.***