Saturday, 27 July 2024
HomeKabupaten BogorPesan di Balik Patung Pakis Hill untuk Pelaku Usaha

Pesan di Balik Patung Pakis Hill untuk Pelaku Usaha

Bogordaily.net yang dibangun di Kampung Gunung Mas RT 01/02 Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sempat menuai polemik. Banyak kalangan yang menolak hingga mendesak untuk dibongkar lantaran berbau pelanggaran akidah agama.

Pro kontra pun mereda setelah Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cisarua berikut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cisarua duduk bersama manajemen , pada Selasa, tanggal 30 April 2024.

Pertemuan dilaksanakan dalam rangka mendengar penjelasan dari manajemen terkait keberadaan yang berdampak menimbulkan kegaduhan di sebagian masyarakat.

Kegiatan dihadiri oleh Camat Cisarua, Heri Risnandar, Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, Danramil 0621-10 Mayor Inf Eka Purnama S.IP., Ketua MUI Cisarua KH. Rochmatulloh, dan Humas Jatmika.

Di hadapan Forkopimcam, Humas , Jatmika, memaparkan bahwa filosofi tersebut hanya sebatas seni untuk ikon dan upaya daya tarik wisata. “Tidak ada unsur agama maupun tokoh sejarah. Kami menyayangkan adanya Isu SARA yang muncul tanpa ada komunikasi dan klarifikasi kepada Pakis Hill. Apabila dilaksanakan pembongkaran karena akan membuat stigma masyarakat yang intoleran. Kami tentunya meminta keadilan apabila memang patung dimaksud dianggap haram maka meminta agar patung lainnya yang berada di jalur Puncak pun agar dibongkar,” paparnya.

Mendapati pemaparan pihak Pakis Hill, Forkopimcam menyatakan memahami dan bahwa patung dimaksud hanya sebatas karya seni.

Ketua MUI Cisarua, KH Rahmatullah, menyampaikan hal serupa bahwa pihaknya mengerti akan apa yang telah disampaikan dan kemudian akan menyampaikan mengenai fakta terkait patung tersebut. 

“Diharapkan para ulama dapat menyikapinya dengan arif dan bijak, namun demikian meminta kepada pihak Pakis Hill bahwa dengan adanya upaya ini tidak membuat pihak Pakis Hill bersikap berlebihan dan menimbulkan permasalahan baru,” tukasnya.

Terpisah, Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, menegaskan bahwa sejak timbulnya polemik di masyarakat pihaknya telah mengeluarkan surat kepada Pakis Hill agar menunda pembangunan . “Kalau tidak masyarakat bisa berbondong-bondong ke lokasi,” ujarnya.

Di balik polemik pembangunan di Pakis Hill, Eko menitipkan pesan bagi semua pelaku usaha khususnya di Tugu Selatan agar selalu menghormati kearifan lokal. 

“Makanya, bagi semua pelaku usaha, sebaiknya melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemdes, tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun aparat pemerintahan setempat sebelum melaksanakan pembangunan atau kegiatan agar tidak ada kesalahpahaman di mata masyarakat yang menimbulkan situasi tidak kondusif,” tandasnya.***

(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here