Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan program eksklusif yang menggabungkan Investasi Sukuk dengan emas yakni Sukuk Gold Ownership Program dan Sukuk Saving Gold Program.
“Program ini menjadi pilihan tepat bagi nasabah yang ingin berinvestasi sukuk dan emas secara aman dan berkelanjutan,” kata manajemen BSI dalam keteranganya Jum’at 3 Mei 2024.
BSI pun meyakini bahwa investasi emas masih memiliki prospek yang positif pada 2024. Sebab, selain menjadi salah satu instrumen safe haven asset, nilai investasi pada produk emas terus mengalami tren kenaikan, terutama dalam periode di mana volatilitas di pasar keuangan meningkat.
“Sukuk Gold Ownership Program merupakan inovasi terbaru dari BSI yang memberikan kesempatan kepada nasabah untuk berinvestasi emas dengan cara yang mudah dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” tambah keterangan manajemen BSI.
Lebih lanjut, program ini merupakan gabungan antara produk Sukuk dengan produk Cicil Emas, yang memungkinkan imbal hasilnya dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.
Sebagai informasi, sukuk, atau obligasi syariah telah menjadi pilihan investasi yang semakin diminati, terutama bagi mereka yang menginginkan portofolio yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Berbeda dengan obligasi konvensional, sukuk didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maysir.
Penerbitan sukuk sendiri memerlukan aset dasar atau underlying asset, seperti proyek infrastruktur atau properti, yang menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi pemerintah dan perusahaan.
Di mana, salah satu keunggulan sukuk adalah memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan hak guna atas barang atau jasa yang menjadi underlying sukuk, sehingga mampu memberikan imbal hasil berupa uang sewa atau ijarah secara bulanan.
Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia mendorong partisipasi investor di pasar modal dengan menerbitkan berbagai sukuk, di antaranya saat ini yang sedang ditawarkan adalah Sukuk Tabungan Seri ST012.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor di pasar modal dan meningkatkan literasi investasi kepada masyarakat terutama investor ritel. (Albin Pandita)