Bogordaily.net – Dolar ke rupiah makin tinggi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau terus mengalami pelemahan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, dolar AS bergerak menguat kencang dan sesaat sempat menembus level Rp 16.400, sebelum akhirnya penguatan terpangkas dan ditutup menguat 0,80% Rp 16.375.
Mengutip data Refinitiv, sekitar setengah jam sebelum pasar tutup dolar yang dibuka di level Rp 16.375 sempat diperdagangkan di posisi Rp 16.415 di level terendah.
Intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) akhirnya mampu membawa rupiah balik ke level di bawah Rp 16.400.
Pelemahan ini terus menjadi level terendah rupiah sejak awal pandemi covid-19.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah masih stabil.
Walau melemah, rupiah masih terjaga di banding sejumlah mata uang negara lain.
“Rupiah salah satu yang terbaik di dunia. Rupiah kita sangat stabil. Salah satu yang terbaik di dunia,” ujar Perry di Istana Presiden, Jumat 14 Juni 2024.
Perry mengatakan BI terus berada di pasar memantau perkembangan nilai tukar rupiah dan siap melakukan intervensi bila dibutuhkan. BI juga siap memastikan pasokan dolar terjaga di dalam negeri.
Upaya Intervensi BI
Bank Indonesia (BI) diketahui terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini mengingat dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini sudah menembus Rp16.385.
“BI masuk pasar untuk menjaga jangan sampai confidence market menurun, melalui triple intervention,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto.
Triple intervention ini mencakup intervensi pasar spot dan DNDF, serta pembelian SBN di pasar sekunder.
“Keseimbangan supply demand valas harus tetap terjaga,” ungkapnya.
Penyebab pelemahan rupiah yaitu data pasar tenaga kerja AS yang keluar lebih kuat dari perkiraan. Departemen Ketenagakerjaan AS pada Jumat malam (7/6/2024) mengumumkan data pekerjaan tercatat di luar pertanian melonjak ke 272.000 pekerjaan pada Mei 2024.
Angka tersebut lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada April.
Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%. Situasi ini membuat indeks dolar AS (DXY) yang kembali melambung menembus 105.
“Hampir Semua mata uang EM Asia melemah thd USD, akibat data jobless claim US yang meningkat,” terang Edi.
Itulah informasi dan ulasan mengenai nilai dolar ke rupiah yang kembalin ke Rp 16.395.***