Bogordaily.net — Exif_JPEG_420[/caption]
Pimpinan DHI, Fuad Hanan, mengharapkan kepada semua santriwan-santriwati yang telah diwisuda untuk terus menghafal Al-Qur’an serta dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Harapannya agar lebih semangat mencetak ahli Alquran dari mulai keluarga. Minimal targetnya hafiz Quran setiap rumah,” ucapnya.
Hingga kini, pesantren tersebut telah mewisuda 1.300-an penghafal Al-Qur’an dari seluruh penjuru Indonesia. Alumni juga sudah melanjutkan studi kebanyakan ke luar negeri seperti Mesir, Madinah, Arab Saudi, Pakistan, Sudan, dan Maroko.
Cabang DHI tersebar di 16 titik daerah. Pusat karantinanya ada di Cianjur selama 1 tahun. Sedangkan untuk sekolah SMP, SMA sampai kuliah ada di Bogor.
DHI berdiri sejak tahun 2018 sebelum menjadi pondok tahfidz Daarul Huffadz Indonesia sejak 2013.
Beberapa keunggulan Daarul Huffadz di antaranya menggunakan metode Tawazun sehingga menghafal Al-Qur’an lebih cepat dan singkat, tenaga pengajar profesional yakni tenaga pengajar hafidz dan Hafidzah 30 juz berstandar sanad yang kompeten di bidangnya. Bagi pemula yang ingin belajar menghafal Al-Qur’an di DHI disyaratkan minimal berusia 15 tahun.
(Acep Mulyana)