Bogordaily.net – Mensosialisasikan program kerjanya, bakal calon wali kota (cawalkot) Bogor Aji Jaya Bintara alias Kang Jaya mendapat dukungan warga dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bogor Selatan, pada Minggu 23 Juni 2024.
LSM yang hadir dalam sosialisasi tersebut yaitu Komando Pejuang Merah Putih (KPMP). Mereka bersama warga antusias mendengarkan pemaparan Kang Jaya.
Kang Jaya menawarkan programnya melalui lima kartu sakti yang mana kartu sakti itu memiliki kecanggihan. Dalam kartu sakti Kang Jaya terdapat chip khusus.
Implementasi dari program tersebut yakni lima kartu sakti untuk warga Kota Bogor. Lima kartu sakti Kang Jaya diperuntukan dalam bidang kesehatan, pencarian kerja, pendidikan sampai transportasi umum.
“Jadi warga nanti yang punya anak belum bekerja bisa kita training dan mendapatkan sertifikasi untuk kemudian kita salurkan ke perusahaan melalui kartu program,” kata Kang Jaya.
Ia juga menerima aspirasi warga khususnya dalam bidang infrastruktur pembangunan yang merata. Khususnya untuk wilayah Bogor Selatan.
Karena masih banyak akses jalan ke Bogor Selatan yang masih berlubang dan bergelombang dan juga tidak adanya lampu penerangan jalan.
“Saat saya terpilih jadi Wali Kota nanti, apa saja yang warga keluhkan tentunya akan saya realisasikan. Terutama di Bogor Selatan ini, pembangunan yang merata,” jelas Kang Jaya.
Lima kartu sakti Kang Jaya
Kartu Bogor Murah
Kartu ini membidangi masalah pangan dan sandang yang disalurkan secara non tunai.
Kartu Bogor Kerja
Kartu ini menjadi program Kang Jaya untuk mengentaskan pengangguran.
Kartu Bogor Sehat
Kartu Bogor Sehat menjadi tambahan dari BPJS Kesehatan karena ada beberapa tindakan yang tidak termasuk cover.
Kartu Bogor Cerdas
Kartu Bogor Cerdas merupakan program bantuan berupa biaya pendidikan bagi siswa SD sampai SMA yang memiliki potensi akademik yang baik tetap memiliki keterbatasan ekonomi.
Kartu Bogor Linko
Kartu Bogor Linko menjadi alat pembayaran yang memberikan layanan kepada masyarakat untuk menikmati transportasi umum dengan tarif dan rute yang terintegrasi dengan satu tarif. (Muhammad Irfan Ramadan)