Sunday, 30 June 2024
HomeBeritaTajikistan Melarang Hijab, Padahal  96 Persen Penduduknya Muslim. Kenapa?

Tajikistan Melarang Hijab, Padahal  96 Persen Penduduknya Muslim. Kenapa?

Bogordaily.net melarang mengegerkan dunia. Negara dengan mayoritas Muslim di Asia Tengah itu baru saja mengesahkan undang-undang yang melarang pemakaian

Lantas Apa alasannya?

Seperti dilansir Euronews.com, Selasa (25/6/2024), pemerintah , yang merupakan negara bekas Uni Soviet di kawasan Asia Tengah, mengesahkan undang-undang yang melarang di negaranya pada akhir pekan.

Undang-undang itu sebelumnya telah disetujui oleh majelis tinggi parlemen , atau yang disebut Majlisi Milli, pada Kamis (20/6) pekan lalu.

Disahkannya undang-undang larang itu dipandang mengejutkan, karena menurut sensus terakhir tahun 2020 lalu, yang berpenduduk 10 juta jiwa ini memiliki sekitar 96 persen penduduk beragama Islam.

Pada intinya, undang-undang itu melarang penggunaan “pakaian asing” yang termasuk atau jilbab, atau penutup kepala yang dikenakan oleh perempuan Muslim. 

Sebaliknya, warga Tajikistan dianjurkan untuk mengenakan pakaian nasional negara tersebut.

Mereka yang melanggar undang-undang itu akan dikenai hukuman denda dengan besaran yang bervariasi. 

Mulai dari denda sebesar 7.920 Somoni Tajikistan (Rp 12 juta) untuk warga negara biasa, denda 54.000 Somoni (Rp 82,6 juta) untuk pejabat pemerintah dan denda 57.600 Somoni (Rp 88 juta) untuk tokoh keagamaan.

Undang-undang yang melarang pemakaian itu merupakan yang terbaru dari serangkaian 35 tindakan terkait agama yang dilakukan pemerintah Tajikistan.

Dalam penjelasannya, pemerintah Tajikistan menggambarkan langkah yang diambilnya tersebut sebagai tindakan untuk “melindungi nilai-nilai budaya nasional” dan “mencegah takhayul dan ekstremisme”.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here