Friday, 22 November 2024
HomeKabupaten BogorBawaslu Kabupaten Bogor Patroli Media Awasi Pengendalian Netralitas ASN 

Bawaslu Kabupaten Bogor Patroli Media Awasi Pengendalian Netralitas ASN 

Bogordaily.net – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor akan terus melakukan pengawasan dan pengendalian netralitas Aparatur Sipil negara (ASN), salah satunya melalui patroli media.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor Ridwan Arifin usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengawasan partisipatif “Pengendalian Netralitas ASN Dalam Menghadapi Pemilihan Serentak Tahun 2024,” pada Selasa 30 Juli 2024.

“Kami usahakan patroli media, memang ada beberapa keterbatasan, dan butuh dukungan juga dari teman-teman terkait itu,” kata Ridwan Arifin kepada wartawan, Selasa 30 Juli 2024.

Menurutnya, banyak juga keluarga ASN yang mendukung secara terang terangan di media sosial, oleh karena itu Ridwan meminta para SN agar dapat mengedukasi untuk tidak melakukan hal tersebut kepada keluarga maupun para kerabatnya.

“Jabatan melekat ASN itu untuk jabatan pribadi, untuk anak istri ASN itu bisa saja tetapi kalo bicara ASN nya jelas tidak boleh, dan perlu juga dikasih pengetahuan kepada keluarganya,” jelasnya.

Ridwan menambahkan, pihaknya telah melakukan pengawasan dengan berbagai macam program, dan nantinya akan segera membuat peta kerawanan.

“Kami harus mengawasi itu semua, patroli pengaduan itu sudah ada, dan peta kerawanan akan kita launching nanti sebelum pasangan, dan baliho kita belum bisa,” ujar Ridwan Arifin.

Sementara itu, dalam kegiatan rapat tersebut berlangsung di Hotel Darmawan Park, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang diikuti oleh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP), camat dan juga tamu undangan lainya.

Ridwan mengatakan bahwa, pihaknya membahas terkait netralitas ASN yang langsung Camat dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor.

Serta para SKPD dan seluruh Jajaran Forkopimda, dengan arahan terkait dengan ASN yang posisinya harus netral dan tidak memihak. Namun disisi lain pada waktunya mereka harus memilih dalam Pilkada 2024.

“Ini menjadi pr bagaimana kita mengingatkan satu dengan yang lain, memilih boleh tetapi harus netral,” ungkapnya.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here