Sunday, 6 October 2024
HomeKabupaten BogorBegini Sederet Solusi Pemkab Bogor untuk Meramaikan Rest Area

Begini Sederet Solusi Pemkab Bogor untuk Meramaikan Rest Area

Bogordaily.net – Penataan kawasan Puncak dan penanganan revitalisasi Rest Area Gunung Mas di Cisarua memerlukan tindakan terintegrasi dan komprehensif.

Usai Direktur PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor Supriadi Jufri sebagai pengelola Rest area Gunung Mas memaparkan persoalan yang dihadapi Rest Area, seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder pun menyodorkan beragam solusi yang akan dilakukannya untuk meramaikan Rest Area Gunung Mas.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, Bambang Widodo Tawekal, menyampaikan bahwa pihaknya menyetujui Rest Area Gunung Mas menjadi tempat ekstrakurikuler bagi 3.000 sekolah se-Kabupaten Bogor.

“Kami sudah merencanakan Rest Area Gunung mas di Puncak ini jadi tempat beragam lomba, rapat kerja guru, outing class, gebyar PKBM, kursus kewirausahaan dan bahasa Inggris untuk mendukung pemandu wisata. Kami juga siap memanfaatkan panggung-panggung yang ada agar setiap sekolah bergiliran tampil,” ungkapnya.

Selain itu, Disdik juga akan mengadakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kelas jauh khususnya bagi anak-anak pedagang di Rest Area Gunung Mas. “Termasuk menyiapkan agar ke depan di sini juga ada sekolah paket A, B, dan C,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, menyatakan kesiapan di mana Dinkes akan mendirikan Klinik Pratama Sayaga di Rest Area Gunung Mas. “Selain mendirikan klinik, kami siap berkolaborasi dengan empat RSUD lain di Kabupaten Bogor mengadakan event-event kesehatan dan pelayanan pemeriksaaan kesehatan gratis termasuk pembinaan obat-obatan herbal di rest area,” ucapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Bayu Rachmawanto, mengatakan siap menyediakan layanan WiFi gratis untuk pengunjung Rest Area Gunung Mas, bekerjasama dengan provider Telkomsel untuk menyediakan sinyal lebih baik termasuk menggelontorkan dana CSR untuk pedagang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyampaikan, pihaknya akan memperluas kapasitas area parkir termasuk mengatur ulang sirkulasi arus kendaraan yang masuk dan keluar Rest Area Gunung Mas.

“Kawasan Puncak termasuk Rest Area Gunung Mas adalah satu kesatuan yang harus dirancang bersama. Sirkulasi arus kendaraan di kawasan ini harus diatur ulang antara Rest Area, PTPN Gunung Mas, dan dengan area wisata lain agar terkoneksi,” jelasnya.

Selain itu agar terintegrasi, kata Ajat, perlunya rebranding konsep rest Area menjadi pusat wisata outdoor dan petualangan berbasis lingkungan. “Jadi bukan hanya sekadar ada aktivitas pedagang saja tapi kita dorong ke wisatanya agar yang datang ke rest area bisa menikmati banyak hal. Orang yang mau tracking, offroad, trail, ATV, olahraga sepeda downhill, semua bisa berpusat di sini makanya perlu perluasan lahan untuk membuka track. Jadi hidup,” paparnya.

Selain itu, dalam rangka penataan kawasan Puncak, Ajat juga menyarankan agar area wisata yang lain di jalur Jalan Raya Puncak menyediakan rest area untuk menampung kendaraan meski dalam skala kecil. “Termasuk membuat area pandang yang ditetapkan,” ucapnya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor menyatakan pula akan mengoptimalkan jalan milik desa dan milik Kabupaten Bogor dari Desa Cibeureum dan Citeko agar terkoneksi ke Rest Area Gunung Mas. Pengoptimalan tersebut dengan cara pengaspalan dan pelebaran di beberapa titik yang telah disurvei.

Komitmen memajukan Rest Area Gunung Mas juga dilontarkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawati. Pihaknya siap membangun sejumlah fasilitas seperti area wisata kolam renang, gerai pusat oleh-oleh, rebranding, perbaikan fasilitas MCK, hingga menggelar event-event bekerjasama dengan berbagai komunitas. “Kami juga siap berinvestasi membangun SPBU di sini,” ujarnya.

Sejumlah penggerak wisata juga menyarankan agar ada evaluasi hingga penyamarataan harga jual dari para pedagang di Rest Area Puncak. Jangan sampai dikeluhkan oleh wisatawan yang berkunjung.

Sementara Ketua Asosiasi Desa Wisata, Agus Helmi, berharap semua pelaku UMKM dilibatkan agar produk-produknya terakomodir. “Kami siap support kaulinan Bogor dan kami siap menggelar event seni budaya namun perlu tempat pertunjukan atau gedung yang terlindungi dari panas dan hujan,” sebutnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi, menandaskan, agar semua hal yang telah direncanakan agar dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. “Makin cepat makin bagus. Saya salut, baru pertama kali rapat kerja langsung dipimpin oleh Bupati Bogor. Ini fakta. Alhamdulillah Pemkab Bogor bisa hadir untuk kesejahteraan warga Puncak. Namun saya ingatkan, jangan hanya kita punya perencanaan tapi tidak dilaksanakan,” tandasnya.

Pengelolaan Anggaran

Sejumlah rencana yang telah dan akan dilakukan oleh semua OPD Kabupaten Bogor maupun pihak swasta dan stakeholder dalam memajukan dan meramaikan Rest Area serta penataan kawasan Puncak umumnya akan menelan anggaran. Baik anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor maupun bantuan dari APBD Pemerintah Provinsi, APBN, Pusat, termasuk pihak swasta.

Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menjamin bahwa sederet perencanaan revitalisasi Rest Area yang akan dilakukan oleh OPD ini bisa terbiayai oleh APBD Kabupaten Bogor “Karena beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh OPD sudah lama teranggarkan daqlam APBD induk, kalau yang bersifat mendesak dan belum teranggarkan akan ditangani dalam APBD Perubahan. Semua ini sudah sepakat harus ditangani secara komprehensif. Kami juga sudah sinergi dengan legislatif. Bahkan beberapa kegiatan yang bisa langsung dieksekusi oleh dana CSR,” paparnya.

Selain itu, kata Asmawa, ada beberapa kewenangan yang sudah dianggarkan oleh Pemerintah Pusat. “Sudah ada arahan dari pak Menteri PUPR, agar bisa terlaksana tahun 2024 ini,” tegasnya.

Sehubungan dengan anggaran, Kejaksaan Negeri Bogor dan Polres Bogor mengingatkan agar hati-hati dalam penggunaan anggaran. Meskipun penataan Puncak dan Rest Area Gunung Mas memerlukan percepatan namun perlu memerhatikan aturan-aturan dan regulasi dalam penggunaannya. Jangan sampai ada aturan yang dilanggar.***

(Acep Mulyana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here