Bogordaily.net – Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Bapanas dan Hunter IPB menggelar Festival Ayam dan Telur di Ekowisata Situgede, Kota Bogor pada Minggu 28 Juli 2024.
Dengan mengambil tema “Daging Ayam dan Telur Teman PenTing Pencegah Stunting” kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai rangkaian diantaranya, bazar pangan dan produk unggas yang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional.
Kemudian ceremony makan daging ayam dan telur, kampanye gizi, lomba masak dan kreasi masakan berbahan utama telur, senam bersama, lomba reels/vidio acara puncak FAT 2024, serta hiburan lainya.
Bendahara Alumni Himpunan Peternakan (Hanter) IPB Wisnu Brata Ratning S.Pt mengungkapkan bahwa, acara ini merupakan puncak acara dari festival ayam dan telur yang dimulai 2 bulan lalu di Kelurahan Curug dengan membagikan bantuan telur kepada 52 keluarga stunting.
“Di sini kami membagikan bantuan kepada 33 keluarga yang mengalami stunting, sesuai dengan data yang diberikan oleh Kelurahan,” ujar Wisnu Brata kepada Bogordaily.net, setelah kegiatan berlangsung pada Minggu, 28 Juli 2024.
Ia mengatakan, selanjutnya akan digelar juga program pencegahan stunting “PentingLur” yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Adapun dalam acara hari ini sangat antuasias, dengan dihadiri langsung oleh sebanyak 450 peserta yang terdiri dari para ibu ibu dari 16 Kecamatan di Kota Bogor.
“Kami bahkan menyiapkan doorprize 700 itu habis, dan kami didukung oleh Bapanas dan kami agenda bazar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan ada 10 stand dari para sponsor,” jelasnya.
“Kita dibantu seluruh dinas di kota Bogor dan kolaborasi dengan dinas terkait dan kita menyiapkan sekitar 50 lebih doorprize,” tambah Wisnu.
Ia berharap, dengan antusiasme ini masyarakat sadar bahwa, konsumsi protein hewani sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak anak sehingga mencegah timbulnya penyakit stunting.
“Harapan masyarakat itu meningkat konsumsinya, kebetulan telur dan ayam adalah produk protein hewani yang paling murah dibandingkan yang lain, minimal satu telur satu hari masyarakat ingin mengkonsumsinya, terutama bagi anak-anak,” ungkap Wisnu brata.(Albin Pandita)