Bogordaily.net – Suhu politik jelang pemilihan Kepala Daerah Kota Bogor tahun 2024, semakin menarik perhatian publik Kota Bogor, ketika seorang birokrat perempuan, Rena Da Frina muncul Sebagai Calon Walikota Bogor, ditengah banyaknya calon yang bermunculan untuk ikut dalam kontestasi Pilwalkot, yang didominasi kaum Adam.
Dari kalangan birokrat yang berani ambil bagian, dalam kontestasi Pilwalkot hadir sosok perempuan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina sudah menyatakan diri maju dalam Pilwalkot yang akan diselenggarakan November mendatang.
Hal tersebut menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk kalangan Ormas, Subhan Murtadla Ketua Pimpinan Cabang Syarikat Islam Kota Bogor.
“Munculnya Sosok Bu Rena yang siap maju dalam pemilihan Walikota Bogor, cukup mengejutkan publik, Rena cukup mewakili kaum Hawa, ini sebuah keberanian dan menunjukan kapasitasnya dalam politik,” kata Subhan Murtadla Ketua Pimpinan Cabang Syarikat Islam Kota Bogor.
Selama ini, ia sudah menjadi Lurah, Camat dan Kepala Dinas PUPR, Rena juga cakap dalam mengeksekusi program, serta cukup cermat dan cerdas.
“Saya melihatnya kecakapan, kecermatan Bu Rena kalau dipasangkan dengan Calon dari Politisi, seperti Kang Dedie menjadi Kombinasi yang Harmonis dalam menjalankan Roda Pemerintahan, seperti Harmonisnya pasang Adam dan Hawa. Ini menjadi pasang yang sangat menarik dan semakin dinanti,” ujarnya.
Ditempat terpisah, RDFSQUAD (Relawan Rena Da Frina), Fauzan Al Fath, menyampaikan akan bekerja keras dalam sisa waktu ini, mensosialisasikan Figur Rena.
Paling tidak ada beberapa strategis dalam mensosialisasikan Rena. Pertama figur perempuan, Rena punya segmen pemilih kaum perempuan.
“Saya melihat selama ini yg muncul banyaknya figur laki-laki, ini menjadi modal keunggulan bagi calon kami,” ungkapnya.
Kedua, Rena berlatarbelakang Birokrat, yang mengetahui secara mendalam tentang permasalahan dan memberikan solusi cepat dan tepat.
“Tentu saja ketika Rena mampu mengambil simpati dari para elit partai politik akan menjadi tawaran menarik dari kalangan birokrat. Terlebih birokratnya berasal dari pemerintah Kota Bogor sendiri,” tambahnya.
Ketiga, Rena cukup aktif di media sosial, dikenal di kalangan masyarakat, aktifitas di media sosial cukup manarik simpati pada pemilih muda.
“Pemilih muda itu cukup signifikan dalam pemilihan pilwalkot, konsentrasi kami pada generasi Z dan Milineal dalam meraih dukungan suara,” pungkasnya.***